Padang (UNAND) - Pimpinan VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Dr Hendra Susanto ST MEng MH CFrA CSFA CIAE CGCAE CertDA memberikan kuliah umum untuk mahasiswa terkait Tacit Knowledge: Developing Leadership and Audit Capabilities to Achieve Your Ultimate Goals”.

Hendra Susanto menceritakan pengalamannya ketika mengembangkan tacit knowledge yang dimulai sejak ia menjadi pegawai baru di BPK, hingga saat ini menjadi salah satu unsur pimpinan di BPK.

Dijelaskannya dua tacit knowledge yang sangat penting untuk dikembangkan dalam diri sebagai auditor adalah aspek leadership dan aspek keahlian dalam pemeriksaan.

Menurutnya, kedua aspek tersebut harus dikembangkan secara terus menerus dan berkesinambungan agar mencapai apa yang sudah ditargetkan.

“Untuk mencapai posisi saat ini saya berusaha semaksimal mungkin dan dilakukan berkesinambungan,” ungkapnya, Selasa (21/3) Convention Hall Kampus Limau Manis.

Hendra Susanto juga menerangkan yang dimaksud Tacit knowledge secara sederhana ilmu yang tidak diajarkan di bangku sekolah.

“Pengetahuan yang dikumpulkan dan dimiliki dari pengalaman dan pemahaman dalam konteks pribadi yang terinternalisasi dalam setiap individu,” katanya.

Berbeda dengan explicit knowledge atau pengetahuan yang diperoleh di sekolah, kampus, kursus atau pelatihan-pelatihan. Sedangkan tacit knowledge diperoleh melalui pengalaman dan pemahaman pribadi.

Transmisi tacit knowledge biasanya dapat dilakukan melalui sharing, mentoring dan coaching. Meskipun demikian, keberhasilan Tacit knowledge akan ditentukan oleh pribadi masing-masing karena semuanya tergantung dari determinasi pemahaman masing-masing.

Sementara itu, tacit knowledge yang dikaitkan keahlian dalam pemeriksaan, menurut Hendra, tidak hanya tergantung dari pengetahuan tentang pemeriksaan. Namun juga terkait dengan subject matter yang diperiksa.

Pemahaman dan penguasaan subject matterlah yang menjadi kunci utama dalam keberhasilan pemeriksaan. Selain itu, auditor itu harus punya kreativitas. Artinya, kreatif tidak hanya mengandalkan program pemeriksaan yang bersifat baku.

“Auditor bisa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis selama tetap sesuai standar pemeriksaan,” ujarnya.

Ia mengajak para mahasiswa untuk melatih diri sejak dini. Selagi kuliah agar terus mengasah kemampuan dan memiliki mimpi. Ia juga berpesan agar para mahasiswa selalu berpikir kreatif dan inovatif sehingga memiliki nilai tambah.

Pada kesempatan itu, Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof Dr Mansyurdin MS berharap kuliah umum ini mampu memberikan ilmu kepada mahasiswa agar mengetahui bagaimana membangun leadership, kredibilitas dan trust.

“Materi yang disampaikan Pimpinan VII BPK RI tentu tidak diajarkan di perkuliahan, maka ini kesempatan bagaimana mahasiswa mampu mengembangkan diri sehingga siap menghadapi tantangan ke depan,” jelas guru besar Biologi FMIPA Unand ini.

Kuliah Umum ini dimoderatori Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Annisa Rahman, SE, M.Si, Ak, CA. dan dihadiri oleh segenap civitas akademika Universitas Andalas.(*)

Humas dan Protokol UNAND