Padang (UNAND) - Universitas Andalas bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaunching Pusat Kolaborasi Riset (PKR) Nanoselulosa sebagai lembaga kajian akademik dan penelitian yang focus meneliti material sumber daya terbarukan pada Kamis (3/11) di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis Padang.

Ketua PKR Nanoselulosa UNAND, Prof. Hairul Abral mengatakan, tujuan dan sasaran pembentukan PKR tersebut sebagai salah satu pusat kegiatan riset terkait produksi nanoselulosa dan penggunaannya dalam berbagai aplikasi dari sumber limbah biomassa, bakteri selulosa, dan sumber maritim lainnya.

Selain itu, kata Hairul, tujuan lainnya untuk menghasilkan luaran produk berbasis nanoselulosa, produk prototype, hak kekayaan intelektual, atau paten, keterlibatan mahasiswa S1, S2, dan S3, serta publikasi intenasional bereputasi.

“Tujuan selanjutnya yaitu untuk membangun jejaring kerja sama dengan PT lain, mitra nasional, dan internasional. Kemudian bertujuan untuk menciptakan iklim riset yang kondusif di Indonesia khususnya di bidang nanoselulosa dan menjadi pusat teknologi rekayasa nanoselulosa,” katanya.

Hairul mengatakan dalam menjalankan PKR tersebut, UNAND akan berkolaborasi dengan BRIN, Institut Teknologi Batam, Politeknik Pertanian Payakumbuh, dan Universitas Jember.

Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengucapkan terima kasih kepada BRIN karena memilih UNAND sebagai salah satu lokasi yang dijadikan PKR.

“Alhamdulillah, hari ini kami sangat bersyukur, ini merupakan inovasi yang sangat bagus. Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada BRIN sudah mau mengajak kami berkolaborasi untuk membuka PKR disini, dengan PKR ini, tentu banyak masyarakat yang kita bantu,” ujarnya.

Asman Abnur, selaku anggota Komisi VII DPR RI mengatakan, dengan adanya PKR bisa menghasilkan riset-riset yang berguna bagi bangsa sendiri, karena selama ini banyak memakai dan membeli hasil riset dari luar negeri.

“Pastinya hasil riset ini nantinya bisa berguna bagi bangsa kita baik masyarakat maupun dunia industri, jangan kita membeli atau menggunakan hasil-hasil riset dari luar lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Laksana Tri Handoko selaku Kepala BRIN mengucapkan selamat kepada Universitas Andalas karena berhasil ditetapkan sebagai salah satu PKR di Indonesia.

Disampaikannya PKR ini merupakan salah satu skema dari Sembilan skema riset yang ada di BRIN. “BRIN dapat mendukung keberadaan PKR ini hingga tujuh tahun guna menjarin mutiara periset dari seluruh Indonesia,” tambahnya.

Ia berharap agar PKR Nanoselulosa di UNAND bisa membuat gebrakan dan terobosan yang akan berguna bagi masyarakat.(*)

Humas dan Protokol UNAND