Padang (UNAND) - Fakultas Pertanian (Faperta) merayakan hari jadi ke-68 pada tahun 2022 dengan puncak acara pada Rabu (30/11) di gedung Convention Hall UNAND kampus Limau Manis. 

Dekan Faperta Universitas Andalas Dr. Indra Dwipa mengemukakan saat ini, Fakultas Pertanian telah memiliki sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan yang memadai demi berlangsungnya proses pendidikan yang baik bagi mahasiswanya.

"Hingga hari ini, kita memiliki 146 orang dosen. 23 di antaranya merupakan guru besar, 40 lektor kepala, 45 lektor, 28 asisten ahli, dan 10 dosen baru. Di tahun 2022, Fakultas Pertanian menerima sekitar 700 mahasiswa baru, dan meluluskan 329 mahasiswa.," sambungnya

Selain itu, Faperta juga menerima mahasiswa asing yang saat ini berjumlah 8 orang, tujuh di antaranya berasal dari Vietnam dan satu orang dari Kamboja, ke depannya ia berharap juga dapat menerima mahasiswa asing untuk program S2 dan S3.

"Di luar pencapaian-pencapaian  tersebut, yang masih menjadi perhatian bagi kita saat ini adalah bagaimana masa studi mahasiswa (S1) yang masih berada di angka 4 tahun 10 bulan, agar bisa selesai tepat waktu," papar Dr. Indra.

Rektor Universitas Andalas Prof. Musliar Kasim memberikan apresiasi langsung kepada Faperta yang genap memasuki usia 68 tahun. Ia menyebutkan, keberadaan UNAND tidak bisa dilepaskan dari Fakultas Pertanian.

Ditambahkannya jumlah SDM yang ada dirasa sangat berpotensi karena kontribusi yang diberikan baik kepada UNAND maupun pada masyarakat tidak bisa diabaikan, meskipun perlu beberapa hal untuk ditingkatkan. 

"Ilmu itu di pertanian ini dapat diaplikasikan ke dalam lapangan kerja, terutama di bidang pangan. Dalam hal ini, (fakultas) Pertanian diharapkan bisa memfokuskan kontribusinya di bidang pangan ini,” ujar rektor.

Disebutkannya terdapat gagasan untuk menciptakan Program Studi (Prodi) yang berhubungan dengan tanaman sawit, yang masih dalam tahap perencanaan.

Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. yang hadir pada acara tersebut, juga mendorong UNAND untuk terus meningkatkan pendidikan pertanian, serta mengembangkan penelitian pertanian guna memajukan pertanian secara berkelanjutan.

"Untuk bisa mencapai dan meningkatkan nilai tukar petani kedepannya, diperlukan sinergi dan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan perguruan tinggi. Fakultas Pertanian UNAND dipercaya oleh masyarakat dalam meningkatkan dan memajukan pertanian Indonesia," ujarnya. 

Pertanian sendiri disebut sebagai sektor bantalan perekonomian nasional, dimana ia berperan vital pada pertahanan dan peningkatan perekonomian bangsa, khususnya pada masa sulit saat pandemi.

Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Siti Munifah, dalam orasi ilmiah yang berjudul "Inovasi Pembangunan Pertanian dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Indonesia". 

"Kita patut berbangga, karena pasca pandemi COVID-19, terjadinya climate change yang mengaburkan perbedaan musim hujan dan kemarau, serta dampak dari perang Rusia-Ukraina yang turut memberikan dampak bagi Indonesia terutama karena sulitnya distribusi bahan baku pupuk asal Ukraina, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tinggi dan meningkat," terang Dr. Siti.

 

Humas dan Protokol UNAND