Padang (UNAND) - Tim Sosialisasi Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru  (SNPMB) Universitas Andalas pastikan bahwa UNAND mengambil kebijakan untuk tidak mem-blacklist sekolah yang siswanya diterima tapi tidak mendaftar ulang dalam seleksi jalur prestasi atau yang sebelumnya dikenal dengan SNMPTN. 

Hal tersebut disampaikan oleh Muhammad Yusra, S.IP., M.A dalam kesempatan sosialisasi SNPMB yang diikuti oleh berbagai sekolah se-Sumatera, yang berlangsung dari Selasa hingga Rabu (13/12), di Convention Hall dan Auditorium Kampus UNAND Limau Manis.

Persoalan mengenai “blacklist sekolah” memang menjadi kekhawatiran sendiri bagi siswa setiap masa penerimaan mahasiswa baru, terutama pada jalur SNMPTN atau yang mulai tahun depan disebut SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi). Namun Yusra menekankan, bahwa siswa-siswi yang mendaftar di UNAND tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut.

“Tidak ada keharusan adik kelas untuk menanggung ‘dosa’ dari kakak kelasnya, sehingga kita tidak memberlakukan itu (blacklist),” ujarnya. Ia berpesan, agar sekolah tetap memfasilitasi siswa untuk mendaftar jalur prestasi dengan baik, namun tetap sesuai dengan minat masing-masing siswa.

Pada acara tersebut, disampaikan pula poin paling menarik dari sistem baru penerimaan mahasiswa tahun 2023, yang memungkinkan siswa untuk bebas memilih jurusan tanpa sekat bidang keilmuan IPA, IPS, atau Bahasa.

“Jadi anak jurusan IPS atau Bahasa, bisa saja pilih kedokteran, atau teknik. Prinsipnya adalah ‘Merdeka Bertanggungjawab”, jadi kita ngukur-ngukur sendiri (kemampuan kita),” jelasnya. 

Sebanyak delapan sekolah dari berbagai provinsi berpartisipasi dalam sosialisasi tata cara penerimaan mahasiswa yang baru dilaunching dan akan berlaku pada tahun 2023 mendatang tersebut, yaitu: Madrasah Arrozaq Rantau Prapat, SMA IT AL-FITYAH Tampan Pekanbaru, SMAN 2 Payakumbuh, SMAN 1 Palupuh, SMA IT Iqra Bengkulu, SMAN 1 Bukittinggi, SMA IT Plus Brilliant Dumai, dan MAS Al Ihsan Kampar.(*)

Humas dan Protokol UNAND