Padang (UNAND) – Direktorat Teknologi Informasi Universitas Andalas menggelar Diskusi Kelompok Terfokus (FGD) menghadirkan pengelola Teknologi Informasi, dan Komunikasi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Mengusung tema “Penguatan Keandalan dan Keamanan Fasilitas Layanan dan Infrastruktur Teknologi Informasi Perguruan Tinggi” berlangsung di Hotel Santika pada Senin (19/6).

Direktur Teknologi Informasi Universitas Andalas Hendery Dahlan, Ph. D mengungkapkan kegiatan ini dilakukan sebagai wadah kolaborasi antar perguruan tinggi untuk saling berbagi pengalaman dan pengetahuan terkait tantangan, peluang, dan solusi terhadap kompleksitas dan perubahan teknologi informasi dan komunikasi yang terjadi secara terus menerus.

Selain itu, disampaikannya juga untuk meningkatkan wawasan yang berharga bagi perguruan tinggi dalam memastikan berjalanya seluruh proses pembelajaran dengan baik yang didukung layanan  teknologi informasi yang prima, handal, dan aman.

Adapun peserta yang mengikuti FGD ini berasal dari berbagai perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Telkom University, Universitas Islam Indonesia, Universitas Riau, Universitas Negeri Padang, dan  Universitas Sumatera Utara.

Di samping itu, juga ada presentasi dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait dengan ancaman keamanan siber.

Sementara itu, Wakil Rektor III Universitas Andalas Ir. Insannul Kamil, Ph. D mengemukakan saat ini tantangan yang dihadapi perguruan tinggi semakin kompleks untuk dapat meningkatkan layanan teknologi informasi yang efisien dan efektif.

“Kemajuan teknologi informasi secara eksponensial telah menganggu dan mengubah lanskap pendidikan tinggi dengan menghadirkan peluang baru dan juga tantangan,” sambungnya yang juga diikuti oleh Dekan Fakultas Teknologi Informasi Dr. Ahmad Syafruddin Indra Priyatna, MT.

Disampaikannya perguruan tinggi harus mampu mengakomodasi dan memberikan layanan prima terhadap kebutuhan dosen, mahasiswa, staf, alumni dan semua pemangku kepentingan untuk menghadirkan pengalaman pembelajaran yang berkualitas.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi perguruan tinggi dalam meningkatkan layanan teknologi informasi, dikatakannya adalah ketersediaan infrastruktur teknologi informasi dengan teknologi tinggi dan terkini serta didukung sumber daya manusia yang mumpuni.

Lebih lanjut, ia mengatakan dengan semakin kompleksnya ancaman keamanan siber terhadap layanan teknologi informasi di perguruan tinggi telah memberikan peringatan dini agar mempersiapkan dan memiliki strategi antisipasi yang kuat untuk data-data penting yang dimiliki.

Maka dari itu, diharapkannya dengan adanya FGD ini dapat menjadi wadah saling menguatkan wawasan, pengetahuan, dan pengalaman antar perguruan tinggi dalam meningkatkan infrastruktur dan layanan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan kemajuan bagi pendidikan anak bangsa sebagai penerus masa depan Indonesia.(*)

Humas dan Protokol UNAND