Malaysia (UNAND) – Guru Besar Universitas Putera Malaysia (UPM) Prof. Dr. Muhammad Sapuan Bin Salib meyakini Universitas Andalas bakal mencapai World Class University (WCU).

Hal itu disampaikannya secara langsung melalui daring pada Diskusi Kolaborasi Riset, Kamis (25/5) yang lalu.

Prof. Sapuan melihat Universitas Andalas sebagai salah satu universitas publik terkemuka yang ada di Indonesia memiliki lingkungan hijau, dengan sejumlah besar siswa dan staf akademik.

Setelah melakukan interaksi, ia menyimpulkan bahwa staf, profesor dan dosen, Universitas Andalas dilengkapi dengan berbagai pengetahuan. “Mereka mendapatkan gelar Master dan Ph. D dari luar negeri dan universitas terkemuka di negara ini, dari Eropa, dari Jepang, dari Australia, serta beberapa universitas top di Indonesia,” ujarnya.

Di samping itu, dosen - dosen di Universitas Andalas juga bersemangat untuk melakukan penelitian, terlibat dalam banyak kegiatan yang membantu mempromosikan kampusnya di dunia.

“Mereka mengatur konferensi internasional dan menerbitkan di majalah peringkat teratas, serta bersedia berkolaborasi dengan peneliti dari luar negeri,” sambungnya.

Selain itu, Prof. Sapuan yang juga merupakan Kepala Pusat Penelitian Bahan Rekayasa Lanjutan dan Komposit dan Editor Eksekutif Pertanika Journal menilai interaksi mahasiswa  yang sangat bekerja keras dan ingin belajar hal-hal baru.

Ia berharap Universitas Andalas akan menjadi universitas kelas dunia dengan peringkat tinggi dan menjadi sumber referensi. “Orang-orang akan melakukan Ph. D, master, menghabiskan postdoc di Universitas Andalas dan pengajar akan dipanggil untuk menjadi pembicara utama dalam berbagai konferensi,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Dr. Eng. Muhammad Makky mengungkapkan Universitas Andalas bertekad untuk menyelenggarakan Tridharma yang berkualitas dan berkarakter serta bereputasi internasional agar mampu bersaing secara global.

“Untuk menjadi WCU unggul, Universitas Andalas perlu meningkatkan reputasi akademik, reputasi pekerjaan, meningkatkan  jumlah publikasi ilmiah dalam jurnal internasional bereputasi, meningkatkan jumlah mahasiswa dan pengajar internasional, meningkatkan jumlah sitasi publikasi internasional bereputasi, meningkatkan jumlah kepemilikan Kekayaan Intelektual (KI), menambah rasio dosen terhadap mahasiswa, meningkatkan pendapatan universitas khususnya dari aktivitas kerja sama maupun riset dengan dunia usaha dan dunia industri, untuk mencapai peringkat 500 dunia dalam waktu 5-10 tahun ke depannya,” jelasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Mohm Naim bin Muhammad mahasiswa UPM, Salah satu faktor pendorong internasionalisasi pendidikan tinggi adalah besarnya mobilitas mahasiswa antar negara saat ini dan akan semakin besar di masa yang akan datang. “Mahasiswa antar negara ini dikenal dengan mahasiswa internasional atau mahasiswa asing,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan kehadiran staff dan mahasiswa internasional pada sebuah perguruan tinggi akan memberikan atmosfer yang berbeda secara akademik dan dapat menjadi sebuah motivasi tersendiri.(*)

 

Humas dan Protokol UNAND