Padang (UNAND) – Segenap civitas akademika Universitas Andalas menggelar upacara bendera peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke 116.

Berlangsung di lapangan upacara rektorat, Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph. D bertindak sebagai pembina upacara menyampaikan sambutan dari Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi.

Disampaikan rektor, saat ini Indonesia berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. “Berbeda dengan perjuangan yang telah dirintis lebih dari seabad yang lalu, kini kita menghadapi beragam tantangan dan peluang baru, kemajuan teknologi menjadi penanda zaman baru,” ujarnya.

Dikatakannya, kemajuan teknologi telah menghampiri kehidupan kita sehari-hari dan menjadi bagian dari peradaban kita hari ini, inovasi-inovasi teknologi telah mendorong perubahan kehidupan manusia secara revolusioner.

“Banyak kesulitan yang berhasil disolusikan oleh teknologi,” tambahnya. Adagium di zaman ini jelas, dikatakan rektor siapa yang menguasai teknologi, dialah yang akan menguasai peradaban.

“Di titik ini, gambarannya makin jelas, penguasaan atas teknologi merupakan keniscayaan bagi kita untuk menyongsong "Indonesia Emas",” sambungnya.

Menurutnya, inovasi teknologi digital bertumbuh setiap hari, kecepatannya bak lompatan kuantum. “Dalam dua dekade terakhir, perubahannya demikian pesat,” ucapnya.

Teknologi digital, misalnya, telah melesat jauh melampaui bayangan banyak orang. Setidaknya, tidak terbayangkan dalam tiga dekade yang lalu, bahwa hari ini akan seperti ini.

Teknologi digital telah menebas banyak keterbatasan manusia. Dunia seakan mengerdil. Semua seperti mendekat, terpampang di depan mata. Jarak bagai tak lagi relevan. Kehadiran visual menyempurnakan kehadiran suara.

Sementara itu, di hadapan kita telah terbentang potensi kekuatan yang siap merambah dunia. Bonus demografi menunjukkan bagaimana 60% penduduk Indonesia dalam dua dekade ini menjadi tenaga usia produktif yang siap mengembangkan inovasi-inovasi baru, bagi kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.

Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting hari ini. “Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan,” ujar rektor.

Kemajuan telah terpampang di depan mata, momen ini mesti ditangkap agar langgeng menuju mimpi sebagai bangsa.

“Tidak mungkin lagi bagi kita untuk berjalan lamban, karena kita berkejaran dengan waktu,” tambahnya. Ia menekankan di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju "Indonesia Emas 2045".(*)

Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi