Padang (UNAND) – Dosen Teknik Sipil Universitas Andalas Ir. Daz Edwiza, MS mengungkapkan penting  untuk memperhatikan dan mempertimbangkan faktor gempa dalam mendesign sebuah bangunan.

“Dalam mendesign bangunan harus memperhatikan percepatan tanah yang bisa dilakukan oleh ahli-ahli seperti yang ada di Program Studi Teknik Sipil Universitas Andalas,” ujarnya pada Kamis (9/2) melalui Humas

Pemerintah atau siapa saja yang akan membangun disampaikannya harus memperhatikan efek gempa terutama pada bangunan-bangunan yang berada di jalur gempa, seperti halnya di Sumatera Barat yang  dilalui sesar aktif.

“Seperti yang kita tahu gempa yang terjadi pada dini hari, Senin (6/2) lalu menimbulkan korban yang sangat banyak tidak lain disebabkan oleh kegiatan lempeng yang ada di Turki termasuk lempeng aktif didunia,” ungkapnya.

Kemudian, gempa yang terjadi di Selatan Turki merupakan gempa daratan, yang kedalamannya 14 Km menimbulkan energi gelombang sangat kuat di atas permukaan sehingga banyak bangunan roboh dan runtuh terutama bangunan yang secara struktur tidak memadai.

Lalu, kejadiannya tepat waktunya saat orang tidur, banyak orang berada di dalam rumah dan juga menjadi salah satu yang menyebabkan banyaknya korban akibat runtuhnya bangunan.

Gempa ini juga disusul oleh gempa dangkal lain yang magnitudenya cukup besar yang juga dapat menimbulkan bangunan banyak yang roboh karena sebelumnya dihantam gempa besar 7.8 yang telah menyebabkan keretakkan pada beberapa sisi bangunan.

“Ini berbeda kalau dibandingkan dengan gempa yang ada di daerah kita Padang ataupun Aceh, kalau Aceh gempanya berpusat di laut menyebabkan tsunami dengan ketinggian cukup besar dengan korban yang juga cukup banyak di dunia, sedangkan kalau gempa di Padang yang terjadi 2009 lalu termasuk gempa yang juga menimbulkan korban, pusatnya gempa berada di laut tetapi dangkal sehingga bangunan yang ada di tepi Pantai Padang banyak runtuh,” ujarnya.

Disampaikannya, itulah bedanya antara gempa yang melanda Turki baru-baru ini dengan gempa yang pernah melanda Padang dan Aceh.

“Tentu ke depannya harus membuat suatu program bagaimana kalau membangun harus mempertimbangkan dan memperhatikan efek gempa ini terutama bangunan-bangunan yang dilalui sesar aktif,” pungkasnya.

 

Humas dan Protokol UNAND