Padang (UNAND) – Sepuluh proposal mahasiswa Universitas Andalas menerima bantuan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditbelmawa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) Republik Indonesia.

Kesepuluh proposal tersebut terbagi kedalam beberapa bidang diantaranya Bidang Jasa dan Perdagangan yakni aboutuss.co terdiri dari lima mahasiswa yang diketuai oleh Muhammad Faruq Ismail, Najmi Laundry terdiri dari tiga mahasiswa dengan ketua Putri Ramadhani, MaDe Lab terdiri dari tiga mahasiswa yang dipimpin oleh Nuridha Wafiq Azizah.

Lalu, Bidang Manufactur dan Teknologi Terapan yakni Atsiri Barshoap terdiri dari lima mahasiswa yang diketuai oleh Dita Maria Putri, Motivasoap diketuai oleh Lutfita Al Afiz dengan tiga rekan-rekannya.

Kemudian, Bidang Makanan dan Minuman yakni Buy Buy Katsu dengan ketua Muhammad Rafif bersama dengan tiga mahasiswanya. Selanjutnya, Bidang Industri Kreatif, Seni, Budaya, dan Pariwisata dengan nama usaha Doodz dan Toonz dengan ketua Chintya Aprilia bersama tiga temannya.

Selanjutnya Bidang Budidaya yakni Go Farm yang diketuai M. Figo Irawan terdiri dari tiga mahasiswa, Tikus Rumah Gadang dengan Ketua M. Jayyid Jiddan Azmir bersama tiga rekannya, dan Bidang Digital dengan nama usaha Tukangin Aja yang diketuai oleh M. Farid Iqbal bersama lima rekannya.

Direktur Kemahasiswaan Khandra Fahmi, Ph. D bersyukur karena sepuluh proposal usaha mahasiswa Universitas Andalas mendapat dana dari Ditbelmawa Kemdikbudristek dari 15 proposal yang diajukan.

Ia menjelaskan P2MW merupakan program penguatan ekosistem kewirausahaan di Perguruan Tinggi berupa pembinaan, pendampingan serta pelatihan (coaching) usaha kepada mahasiswa peserta P2MW.

“Mahasiswa peserta P2MW berkesempatan untuk mengikuti program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berwirausaha di perguruan tinggi,” ujarnya.

Dikatakan Khandra, program ini sangat penting bagi perguruan tinggi dan mahasiswa dalam mencetak mahasiswa wirausaha serta membentuk ekosistem kewirausahaan di perguruan tinggi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan tahun ini terdapat dua kriteria usaha baru yaitu bisnis digital dan manufaktur guna mendukung minat mahasiswa berperan serta mendorong digitalisasi dan peningkatan ekspor di Indonesia.

Melalui program ini diharapkan dapat mendorong lulusan perguruan tinggi di Indonesia dengan mencetak SDM Indonesia dan lulusan yang bukan hanya sebagai pencari kerja (job seeker) namun sebagai pencetak lapangan kerja (job creator). (*)

Humas dan Protokol UNAND