Jakarta (UNAND) - Universitas Andalas bersama dengan 20 Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) lainnya menandatangani kontrak pelaksanaan Program Enhancing Quality EdUcation for International UniversiTY Recognition (EQUITY), atau disebut Program Dana Abadi Perguruan Tinggi (DAPT) yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), senilai Rp 10.3 Milyar.

Penandatanganan ini dilakukan langsung oleh Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri dengan Dr. Lukman, S.T., M.Hum Direktur Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pada Jumat, (21/7) di JW Marriot Hotel, Jakarta.

Direktur Kelembagaan mengungkapkan penandatanganan kontrak ini dilakukan untuk mendukung dan menjamin pemberian dana terhadap implementasi dan anggaran program EQUITY yang diselenggarakan untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi (PT) Indonesia di kancah persaingan global.

“Salah satu Key Performance Indicator (KPI) Kemendikbudristek yang ditargetkan adalah tercapainya perguruan tinggi Indonesia, khususnya yang telah berstatus PTNBH masuk ke dalam 500 perguruan tinggi terbaik dunia,” sambungnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan target ini bukanlah target yang mudah untuk dicapai dan direalisasikan. Maka dari itu, Kemendikbudristek menjalankan program pengembangan dan pendampingan yang sistematis dan diimplementasikan secara konsisten.

“Sebagai bentuk komitmen berkelanjutan Ditjen Diktiristek terus berupaya mempertahankan dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia agar masuk dalam jajaran perguruan tinggi kelas dunia (World Class University/WCU), melalui Program EQUITY ini,” pungkasnya.

Senada dengan itu, Rektor Yuliandri mengemukakan program EQUITY ini digunakan untuk meningkatkan Tridharma Universitas Andalas mencapai Standar Internasional dan mengembangkan menjadi WCU.

“Peningkatan Tridharma berstandar internasional  yang dilakukan melalui peningkatan kualitas pada bidang-bidang keilmuan strategis khususnya pada proses pembelajaran, peningkatan kualitas sarana pembelajaran dan penelitian, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia,” ujarnya.

Hal ini sejalan dengan kebijakan Kemendikbudristek yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi, mendorong, mempercepat Universitas Andalas mencapai 8 (delapan) Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Nasional.

Dalam mencapai status WCU, Universitas Andalas berupaya membangun kesadaran civitas akademika terhadap pentingnya hadir dalam pemeringkatan dunia melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Selain itu, Universitas Andalas juga perlu mewujudkan diferensiasi misi perguruan tinggi dengan mendorong fokus peran dalam mengemban Tridharma sebagai Research University.

Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Dr. Eng. Muhammad Makky menjelaskan salah satu strategi Universitas Andalas mencapai WCU melalui peningkatan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri.

Ditambahkannya, kerja sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) serta pemerintah juga sangat penting khususnya dalam mencapai Employer Reputation dan Employment Outcomes.

Selanjutnya, Makky mengungkapkan kerja sama dengan universitas kelas dunia (Top 100 QS/THES) sangat dibutuhkan dalam mengakselerasi pengembangan pendidikan dan penelitian, khususnya publikasi kelas dunia serta paten/HKI Internasional. (*)

Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik