Padang (UNAND) – Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Prof. Ir. Nizam, MSc, Ph. D mengapresiasi Universitas Andalas berada pada peringkat tertinggi dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

“Ini harus dijaga, diakselerasi dan yang lebih penting bagaimana HKI tidak menjadi Sleeping Intellectual Property Rights tetapi menjadi penggerak ekonomi digunakan industri dan menjadi sumber reveneu ke depan,” ujarnya pada Selasa (24/10) dihadapan Sivitas Akademika Universitas Andalas.

Dikatakannya, banyak perguruan tinggi bermimpi membuat perusahaan, membuat industri. Menurutnya, itu bukan pilihan yang bijak karena membangun industri membutuhkan kompetensi tersendiri, rantai pasok, rantai distribusi, marketing, service yang semua itu bukan kompetisi kita, lebih baik berkolaborasi.

“Itulah peran perguruan tinggi, riset dan pengembangan prototyping ada di kampus, produksi manufacture kita dorong industri untuk maju karena dengan begitu sinergi terjadi, kemajuan akan terjadi, gotong groyong lebih baik dari pada jalan sendiri,” tuturnya.

Lebih lanjut, Prof. Nizam mengungkapkan kalau ingin sukses harus bersama-sama, dicontohkannya seekor angsa tidak mungkin bisa menyeberangi Samudra kalau terbang sendiri tetapi dengan membuat formasi bisa menyeberangi ribuan kilomenter dan bisa kembali dengan selamat.

“Semua bekerja untuk satu tujuan, itulah prinsip Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (PTNBH) yang harus dikawal karena impian founding fathers mewujudkan indonesia maju berdasarkan sumberdaya manusia unggul dan inovasi,” tekannya.

Elemennya sudah dibangun, tinggal menjaga bersama, ia berharap PTNBH harus sehat secara organisasi artinya ketika semua masalah bisa diselesaikan secara internal, dibahas secara intelektual.

Ia mohon rekan-rekan sivitas akademika Universitas Andalas yang sedang berada dalam satu kapal dapat membangun kampus dengan spirit korporasi sehingga kemajuan bisa diakselarasi bersama.

Selain itu, ia juga mengucapkan selamat kepada Universitas Andalas atas berbagai capaian prestasi yang bisa menjadi bagian pengerak reveneu sehingga kamajuan, keuggulan UNAND tidak perlu meningkatkan biaya kuliah.

“Karena sebagai PTNBH punya kewenangan sangat luas dalam mengelola aset, jangan sampai aset tidur apalagi menjadi beban,” pungkasnya.

Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengucapkan terima kasih atas apresiasi dari Ditjen Diktiristek, baginya capaian ini merupakan hasil upaya kerja keras dari peneliti-peneliti di berbagai fakultas dalam menghasilkan temuan-temuan baru.

Ia berharap penghargaan ini menjadi pemicu bagi Universitas Andalas untuk terus mengeluarkan temuan-temuan baru yang dapat memberikan kebermanfaatan bagi semua.(*)

Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik