Padang (UNAND) – Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas berkolaborasi dengan Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar kegiatan Pekan Konstitusi ke-15 yang resmi dibuka pada Rabu (25/10) di Gedung Pancasila, Pascasarjana Fakultas Hukum.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan pelajar mengenai pentingnya hak-hak konstitusi serta memperkuat pengetahuan hukum di kalangan pendidikan tinggi.
Pembukaan kegiatan ini ditandai dengan pemukulan tambua oleh para pimpinan, menambah kemeriahan suasana dan simbolisasi dimulainya acara yang sarat akan nilai-nilai konstitusi ini.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua Kamar Pidana Mahkamah Agung sekaligus Ketua DPP IKA Fakultas Hukum UNAND, Dr. H. Prim Haryadi, S.H., M.H, Anggota Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi, Prof. Dr. Yuliandri, S.H., M.H, Dekan Fakultas Hukum, Dr. Ferdi, S.H., M.H, Direktur Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum, Dr. Charles Simabura, S.H., M.H, serta Feri Amsari, S.H., M.H.
Pan Mohammad Faiz Kusuma W, S.H., MCI., Ph.D., Kepala Biro Humas dan Protokol MK, menyampaikan harapannya agar Pekan Konstitusi dapat mendorong pemahaman yang lebih dalam mengenai hak-hak konstitusi di kalangan generasi muda.
"Pekan Konstitusi ini merupakan upaya nyata untuk meningkatkan kualitas pengetahuan mahasiswa dan pelajar tentang hukum dan hak konstitusi yang perlu mereka pahami," ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, dari 25 hingga 27 Oktober 2024, ini menghadirkan berbagai lomba, antara lain lomba karya tulis ilmiah, cerdas cermat, pidato, serta kuliah umum yang diikuti oleh 81 peserta dari berbagai daerah, termasuk dari luar Sumatra Barat.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., menekankan pentingnya acara seperti Pekan Konstitusi untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan mahasiswa. "Universitas Andalas tidak hanya berupaya mencerdaskan generasi bangsa tetapi juga meningkatkan kualitas pengetahuan mereka," ungkapnya.
Ia optimis bahwa dalam lima tahun ke depan, Fakultas Hukum Universitas Andalas berpotensi masuk dalam peringkat 500 besar dunia. Rektor juga mengapresiasi dukungan Mahkamah Konstitusi dan PUSaKO yang telah menginisiasi Pekan Konstitusi sejak pertama kali hingga tahun ini.
Selain itu, Rektor menyebut Universitas Andalas memiliki sekitar 80 pusat studi, meskipun ia mengakui bahwa sebagian besar belum aktif. "Kami berharap semua pusat studi di Universitas Andalas dapat aktif seperti PUSaKO saat ini yang terus berperan positif bagi institusi," tambahnya.
Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi, Prof. Saldi Isra menyoroti pentingnya pemahaman konstitusi bagi mahasiswa dan pelajar. "Mahasiswa dan pelajar harus paham akan hak-hak mereka yang dilindungi oleh konstitusi," ujar Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas ini.
Ia juga mengingatkan Universitas Andalas perlu bersiap menghadapi persaingan, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga dengan kampus-kampus lain di sekitar Sumatra. "Kompetisi di bidang pendidikan tinggi semakin ketat, dan Universitas Andalas harus terus meningkatkan kapasitas serta kualitasnya agar mampu bersaing dan memberi manfaat bagi masyarakat," pungkasnya.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik