Padang (Unand) – Sebagai upaya meningkatkan minat pasar songket tradisional Minangkabau yaitu Songket Pandai Sikek, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan Iptek (PKM-PI) Universitas Andalas, menciptakan aplikasi pintar dengan nama Smart Showroom Songket yang terintegrasi Artificial Intelligence (AI) dan Augmented Reality (AR) 

Tim PKM-PI Universitas Andalas, Smart Showroom Songket Team terdiri dari Rezza Fiqrathul Putra dari prodi S1-Teknik Mesin sebagai ketua dan 4 anggota lainnya, Muhammad Faturrahman prodi S1-Teknik Mesin, Ulia Putra prodi S1-Teknik Komputer, Aina Malyona prodi S1-Teknik Elektro dan Tessa Rahma Putri prodi S1-Sastra Minangkabau, mendapatkan pendanaan Belmawa melalui proposal Penerapan IPTEK yang dibimbing oleh Dr. Eng. Dendi Adi Saputra M, S.T., MT

Rezza Fiqrathul Putra mengatakan diciptakannya alat ini mampu menjadi problem solved bagi salah satu UMKM songket Pandai sikek yaitu UMKM Indo Jalito di Jl. Pandai Sikek No 4, Jorong Baruah, Nagari Pandai Sikek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, atau berlokasi 87,8 kilometer dari Universitas Andalas

Disampaikannya permasalahan yang dialami UMKM Indo Jalito adalah kurangnya media metode dan media pemasaran yang dilakukan, rendahnya jangkauan pasar, dan keinginan pasar tidak terprediksi. ”Metode pemasarannya dilakukan di toko langsung dan instagram saja,” ujar Nofrizal Effendi selaku pemilik UMKM Indo Jalito.

Berdasarkan permasalahan tersebut tim Smart Showroom Songket PKM-PI Unand memberikan solusi inovatif dan terbarukan berupa penerapan aplikasi rancangan yaitu aplikasi ”Smart Showroom Songket” yang merupakan aplikasi penjualan pribadi UMKM Indo Jalito.

Dijelaskan oleh Ketua Tim bahwa metode pemasaran digital merupakan metode paling modern dan efisien dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi UMKM Indo Jalito. Solusi ini didapatkan tentunya mempertimbangkan hasil diskusi dengan dosen pembimbing.

Aplikasi Smart Showroom Songket dapat melakukan Penjualan, Pembelian, Penawaran, Pre-Order, Preview produk dengan integrasi Augmented Reality (AR) dan bahkan pengguna dapat melihat produk terpasang pada foto si pengguna dengan integrasi Artificial Intelligence (AI). Fitur lainnya yang sangat berguna adalah fitur chat yang memastikan informasi pre-order sesuai dan pas. Kemudian, sebagai evaluasi fitur insight penjualan juga ditambahkan.

”Setelah penjual memasukkan produk ke aplikasi maka hasilnya dapat di preview 3 dimensi oleh pelanggan dan bahkan bisa disimulasikan dengan kamera langsung ataupun dengan foto pengguna,” ujar Rezza.

Lebih lanjut, Rezza mengungkapkan pembuatan aplikasi ini telah melalui berbagai uji, baik uji fungsional dan unit testing dan simulasi penjualan. Hal tersebut dilakukan agar memastikan teknologi bekerja sesuai dengan yang diinginkan dan dirancang agar bekerja baik di UMKM Indo Jalito.

Sementara itu, Nofrizal Effendi, pemilik usaha yang berjalan 3 tahun itu memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan aplikasi dan capaian dari aplikasi yang dibuat oleh Tim PKM-PI Unand. Menurutnya aplikasi ini dapat meningkatkan profit, meningkatkan pelanggan, mempermudah layanan, meningkatkan jangkauan pasar dan memudahkan pre-order. ”Semoga aplikasi ini dapat dikembangkan lebih besar dan dapat disebarkan melalui platform playstore,” harapnya.

Senada dengan itu, Dr. Eng. Dendi Adi Saputra M mengemukakan dengan terealisasinya PKM-PI ini dapat membantu UMKM Indo Jalito dalam permasalahan yang dihadapi dan ditambah sebagai sarana perkenalan produk kerajinan tangan budaya Minangkabau yang kita banggakan. Beliau mengatakan akan membimbing Tim PKM-PI sampai target yang dirancang tercapai. Harapannya aplikasi ini tidak hanya membantu UMKM Indo Jalito, namun membantu para pelaku UMKM songket lainnya khususnya di Minangkabau. (*)