Padang (UNAND) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Universitas Andalas mengelar acara workshop pemberdayaan desa dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang berlangsung di Gedung Convention Hall Universitas Andalas pada Senin (26/6).

Diikuti oleh 250 Bumdes terpilih dari 929 desa yang ada seluruh Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). Direktur Dana Transfer Umum Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Adriyanto, Ph. D menuturkan 250 Bumdes terpilih ini diharapkan mampu meneruskan ilmu yang didapat hari ini kepada Bumdes lainnya.

“Kegiatan ini akan terus berlanjut, setelah ini akan dipilih 50 Bumdes yang punya komitmen untuk terus maju, 50 Bumdes ini akan ikut dalam pelatihan dengan pelaku usaha di Kemenkeu,” sambungnya.

Dikatakannya, kehadiran di sini bukan hanya membuka cakrawala, tetapi juga mendapatkan perspektif yang berbeda serta bagaimana cara mengelola suatu unit ekonomi yang ada di desa.

Lebih lanjut, Adriyanto mengungkapkan Bumdes atau Badan Usaha Milik Nagari (BumNag) harus bisa mengali potensi yang ada di Nagari atau desa sehingga turut menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurutnya, tugas Bumdes tidaklah muda, sebab harus mendata dan meninventerisir potensi-potensi yang dimiliki desa yang kemudian dikembangkan sebagai penggerak perekonomian.

“Bagi desa yang memiliki potensi alam yang sudah ada misalnya di sektor wisata maka pengurus Bumdes dituntut untuk kreatif menciptakan lapangan usaha baru melalui ketersediaan anggaran yang telah disiapkan,” ungkapnya.

Dikatakannya, potensi wisata di Sumbar cukup besar untuk dikembangkan, ia yakin banyak potensi yang bisa di gali lagi.

Selain itu, Adriyanto menjelaskan kegiatan pemberdayaan Bumdes ini memang lanjutan dari tahun sebelumnya, tahun ini ditargetkan 2.000 Bumdes di mana tahun lalu sebanyak 400 Bumdes yang bekerja sama dengan delapan kampus salah satunya Universitas Andalas.

Baginya, salah satu prioritas yang penting dalam membangun perekonomian secara nasional adalah bergeraknya ekonomi di desa atau wilayah.

Sementara itu, Wakil Rektor IV Universitas Andalas Dr. Hefrizal Handra mengemukakan dana desa sejak dicanangkan pada tahun 2019 lalu oleh pemerintah Republik Indonesia yang dikelola pemerintah desa secara terus menerus mengalami peningkatan.

“Sudah banyak manfaat yang dirasakan, dengan hadirnya berbagai terobosan-terobosan baru dari Bumdes baik itu dalam bentuk desa wisata, usaha – usaha di bidang peternakan, pertanian serta usaha produktif lainnya yang dapat menggerakkan perekonomian yang ada di desa,” pungkasnya yang juga didampingi Ketua STP Universitas Andalas Dr. Eka Candra Lina .(*)

Humas dan Protokol UNAND