Padang Panjang (UNAND) – Sebagai upaya pencegahan perilaku beresiko pada remaja Dosen Psikologi Universitas Andalas bersama Dosen Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) menggelar pelatihan konselor Sebaya yang berlangsung di Perguruan Thawalid Padang Panjang pada Rabu (1/5).

Nor Ba’yah Abdul Kadir, dosen di Universitas Kebangsaan Malaysia, membuka acara pelatihan dengan memaparkan materi tentang pengertian perilaku berisiko pada remaja dan berbagai jenisnya.

Menurut perempuan yang menyelesaian studi doktoral di Royal Holloway, University of London itu, perilaku berisiko pada remaja merupakan perilaku yang mengarah kepada tindakan yang menyakiti ataupun berbahaya, seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks bebas dan perilaku lainya.

“Hal tersebut bisa terjadi karena faktor psikologis, sosial, dan lingkungan remaja,” ujarnya. Beberapa cara untuk mencegah perilaku berisiko pada remaja disampaikannya, dengan menciptakan lingkungan yang suportif, membuat kebijakan yang tepat untuk perilaku berisiko, serta pemberian edukasi mengenai hal tersebut.

Kemudian, Ranisa Kautsar Tristi Dosen Departemen Psikologi FK Universitas Andalas membahas pengenalan konselor sebaya. Ia menjelaskan konselor sebaya merupakan individu-individu dari kelompok yang sama (seusia) dan bukan professional.

“Tugas mereka adalah membantu teman-teman sebayanya dalam memahami masalah dan mencari solusinya dengan mendengarkan secara aktif, memberikan klarifikasi, dan memberikan umpan balik ketika teman-temannya saat membicarakan masalah mereka,” terangnya.

Selain itu, konselor sebaya perlu mengembangkan sikap yang positif, mendukung, serta bisa membantu teman-temannya dalam merencanakan, mengatur dan mengatasi masalah.

Agar peserta dapat menginternalisasi materi yang telah dipaparkan, sesi pelatihan diakhiri dengan latihan peran (role play) yang dipandu oleh Septi Mayang Sarry. Dalam role play ini, santri-santri mempraktikkan beberapa keterampilan konseling teman sebaya.

Mereka beerlatih melakukan observasi, mendengarkan aktif, keterampilan bertanya, dan cara memberikan feedback. Dengan cara ini, peserta lebih paham dan terampil terhadap micro skill yang dibutuhkan konselor sebaya.(*)

Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik