Padang (UNAND) – Sebanyak 5.036 mahasiswa Universitas Andalas akan menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang tersebar ke 13 Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat (Sumbar).
Mahasiswa Universitas Andalas akan tersebar ke 200 Desa atau Nagari yang ada di Sumbar dan juga tiga desa di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi berlangsung selama 40 hari dari tanggal 11 Juli – 21 Agustus 2023 mendatang.
Dr. apt. Syofyan Ketua UPT Pembelajaran di Luar Kampus Universitas Andalas mengemukakan KKN merupakan suatu kegiatan intrakurikuler sebagai mata kuliah wajib Universitas dengan bobot 4 sks, yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa di luar kampus.
“KKN diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis,” terangnya saat pelepasan mahasiswa KKN Universitas Andalas pada Sabtu (3/6) di Gedung Auditorium Kampus Limau Manis.
Di samping itu, KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi bagi dosen sehingga dosen juga dituntut aktif melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersama mahasiswa.
Lebih lanjut, Syofyan mengungkapkan Universitas Andalas merupakan perintis pelaksanaan KKN pertama di Indonesia sejak tahun 1971 bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Hasanuddin (UNHAS).
Motto KKN tahun ini “KKN KU: ASYIK DAN KEREN!” yang mengandung makna bahwa kegiatan KKN Kampus Unand yang merupakan wadah bagi mahasiswa dalam membaktikan dirinya bagi nagari atau desa sebagai implementasi dari tri dharma perguruan tinggi, dalam pelaksanaannya dilandasi oleh semangat yang ASYIK (Amanah, Simpati, Yakin, Ikhlas, dan Kompak) sehingga dapat menghasilkan program atau luaran yang KEREN (Kreatif, Edukatif, Ramah lingkungan, Empati dan Nyaman/menyenangkan)
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah mengatakan salah satu program KKN Universitas Andalas yang salah satunya mengentaskan stunting sejalan dengan visi pemerintah pusat.
“Ini adalah pilihan yang sangat tepat karena masalah stunting ini menjadi fokus pikiran pimpinan kita, apalagi di tahun 2024 pemerintah berupaya menekan angka stunting di bawah 14 persen, sedangkan di Sumbar sendiri angka stunting masih sekitar 25 persen,” ujarnya.
Maka dari itu, disampaikan Mahyeldi peran semua pihak termasuk dukungan perguruan tinggi dibutuhkan dalam upaya pengentasan masalah stunting ini, salah satunya melalui program KKN.
Senada dengan itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri menuturkan KKN yang diikuti mahasiswa dengan berbagai program salah satunya mengatasi dan menanggulangi stunting serta juga mencarikan solusi dari permasalahan yang ada di nagari.
Melalui sinergitas bersama, mudah-mudahan mahasiswa dapat menjalankan program KKN dengan baik dan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa yang akan menjalani KKN untuk tetap menjaga nama baik almamater dan kampus, serta mampu bergaul dengan masyarakat setempat.(*)
Humas dan Protokol UNAND