Opini Dosen

- Details
Perang antara Iran dan Israel menjadi sorotan utama media dalam empat hari terakhir. Konflik ini dipicu oleh serangan mendadak Israel ke wilayah Iran yang menewaskan sejumlah elit Pasukan Garda Revolusi serta beberapa ilmuwan Iran. Israel mengklaim bahwa serangan tersebut merupakan tindakan pencegahan agar Iran tidak memiliki senjata nuklir. Dalam pernyataan resminya di PBB pada Selasa, 17 Juni 2025, diplomat Iran Amir Saeid Iravani menegaskan bahwa serangan Israel merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Ia menyatakan bahwa Iran belum memproduksi senjata nuklir dan program nuklir yang dimiliki selama ini semata-mata digunakan untuk kepentingan industri dan kebutuhan energi.

- Details
Tanggal 3 Juni diperingati sebagai Hari Pasar Modal dan Investasi Nasional. Di tengah geliat pertumbuhan ekonomi dan semakin meluasnya partisipasi publik dalam dunia investasi, banyak orang mulai memikirkan bagaimana mengelola aset, mempertahankan nilai, dan membangun masa depan yang berkelanjutan. Namun, siapa sangka, prinsip-prinsip investasi sejatinya telah lama dipraktikkan oleh makhluk hidup yang seringkali terlihat diam, yaitu tumbuhan.

- Details
Indonesia kembali menerima menjadi lokasi uji klinis vaksin internasional. Kali ini untuk vaksin TBC M72/AS01E yang didanai Bill & Melinda Gates Foundation senilai USD 550 juta. Di balik gemerlap investasi filantropi global ini, tersimpan pertanyaan mendasar bagi kita, Apakah Indonesia akan selamanya menjadi laboratorium hidup atau mampu bertransformasi menjadi pemain utama dalam pengembangan vaksin?. Data epidemiologi memang tak terbantahkan. Indonesia menanggung beban TBC tertinggi kedua di dunia dengan hampir 125.000 kematian per tahun. Angka ini bukan sekadar statistik, ini adalah 343 nyawa yang melayang setiap hari, 14 kematian setiap jam. Namun, ada paradoks yang mengganggu. Mengapa negara dengan beban penyakit tertinggi justru hanya menjadi lokasi uji klinis, bukan pengembang vaksin?

- Details
Peringatan Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei tidak hanya menjadi penghormatan terhadap Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara, tetapi juga menjadi ruang refleksi bagi kita semua, terutama para pendidik baik guru di sekolah maupun dosen di perguruan tinggi. Saya melihat bahwa tantangan dunia pendidikan hari ini bukan hanya persoalan kurikulum atau fasilitas, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana relasi komunikasi antara pendidik dan peserta didik dibangun dengan nilai-nilai kesantunan dan keteladanan. Dalam beberapa tahun terakhir, kita menyaksikan memudarnya kesantunan di kalangan generasi muda. Ujaran kasar di media sosial, berkurangnya empati dalam interaksi sosial, serta menipisnya rasa hormat terhadap guru dan dosen menjadi gejala yang patut kita cermati bersama. Namun, fenomena ini tentu tidak muncul secara tiba-tiba atau berdiri sendiri. Ia berkembang dalam lingkungan yang turut membentuk perilaku itu, termasuk lingkungan pendidikan, keluarga, dan media digital.

- Details
Kita lebih sering mengetik daripada berbicara. Dalam satu hari, ratusan pesan melintas di layar ponsel dari obrolan ringan hingga diskusi penting. Percakapan kini berlangsung dalam bentuk teks, cepat dan praktis, tetapi sering kali kehilangan sentuhan manusiawi. Salah satu dampak dari pergeseran ini adalah dry text, pesan singkat yang terdengar datar dan minim ekspresi. Bagi sebagian orang, ini hanyalah cara berkomunikasi yang efisien. Namun, bagi yang lain, pesan-pesan ini bisa terasa dingin, menimbulkan kebingungan, bahkan membuat penerimanya merasa diabaikan.Bayangkan seorang sahabat yang dulu sering berbicara panjang lebar tiba-tiba hanya menjawab pesan dengan "Oke" atau "Sip." Bagi sebagian orang, jawaban semacam ini adalah cara yang efisien dan langsung untuk merespons. Namun, bagi orang lain, jawaban seperti itu bisa terasa kaku, menimbulkan kebingungan, bahkan kesan acuh tak acuh.