Padang (UNAND) - Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), Universitas Andalas perlu beradaptasi sehingga memiliki kemampuan dalam penguasaan aspek intangible, seperti implementasi big data dan otomatisasi informasi sehingga diperlukan penguasaan terhadap era Industri baru, yaitu Revolusi Industri 4.0.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Rektor IV Universitas Andalas Dr. Hefrizal Handra, M. Soc melalui Humas pada Minggu (25/6) saat Konsinyering World Class University (WCU) di Hotel Mercure.
Disampaikannya dalam menjawab tantangan ini, Universitas Andalas bertekad untuk menyelenggarakan Tridharma yang berkualitas dan berkarakter serta bereputasi internasional.
“Agar mampu bersaing secara global, Universitas Andalas perlu melakukan perubahan mengikuti perkembangan seperti sistem pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning), pembelajaran berbasis teknologi informasi (blended learning), pembelajaran terbuka (open learning), peningkatan kualitas dan relevansi, persaingan, sustainability, liberalisasi dunia pendidikan, dan aspek akuntabilitas,” terangnya.
Lebih lanjut, WR IV menyampaikan untuk menghadapi tantangan ini, Universitas Andalas perlu mempersiapkan diri menjadi perguruan tinggi yang bereputasi internasional (WCU).
Senada dengan itu, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Dr. Eng Muhammad Makky mengemukakan Universitas Andalas turut serta dalam Program Pengembangan WCU yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui pemanfaatan hasil pengembangan dana abadi perguruan tinggi tahun 2022.
Pada kegiatan ini dilakukan berbagai kegiatan yang telah diberikan dan disetujui oleh tim WCU Dikti, salah satunya menghadirkan 36 Visiting Profesor dari berbagai Peguruan Tinggi Top Dunia.
Makky menyebutkan 36 visiting profesor tersebut yakni Dr. Carol G Vasquez dari Boston University, Dr. Ernisa Binti Marzuki dari Universiti Malaysia Sarawak, Dr. Noorhaslina binti Senin dari Universiti Malaysia Sarawak, Dr. Ivy Tan Ai Wei dari Universiti Malaysia Sarawak, DR. Abdulrahman Ali M. Alamri – Kementerian Pendidikan, KSA, DR. Sami Abdulrahman H. Alharbi – Kementerian Pendidikan, KSA, Kamal Jameel A. Alwidyani – Kementerian Luar Negeri, KSA, DR. Ibrahim Salem N. Alsaedi – Universitas Islam Madinah, DR. DR. Bander Saeed A. Zahrani – Universitas Imam Mohammed Ibn Saud Alislamiyah, DR. Asma Abdulmana A.Alhamadi – Universitas Elektronik Saudi.
Lalu, DR. Hasan Abdulhamid A. Bukhari – Universitas Ummu Alquro, Asst. Prof. Dr. Niwat Keawpradub, Prince Songkla University, Asst. Prof. Dr. Wongkot Phuphumirat, Prince Songkla University, Prof. Dr Virasak Chongsuvivatwong, Prince Songkla University, Asst. Prof Wit Wichaidit, PhD, Prince Songkla University, Ponlagrit Kumwichar, PhD, Prince Songkla University, Prof. Dr. Chidchanok Leethanakul, Prince Songkla University, Dr. Dhitiwat Prachathomrongpiwat, Prince Songkla University, Assoc. Prof. Dr. Udom Thongudomporn, Prince Songkla University, Assoc. Prof. Dr. Srisurang Suttapreyasri, Prince Songkla University.
Kemudian, Asst. Prof. Dr. Charuwan Kritpracha, Prince Songkla University, Asst. Prof. Dr. Pilaiwan Prapruit, Prince Songkla University, Asst. Prof. Dr. Matahinee Yucharoen, Prince Songkla University, Assoc. Prof. Dr. Kannika Sahakaro, Prince Songkla University, Asst. Prof. Dr. Parinya Khongprom, Prince Songkla University, Assoc. Prof. Dr. Suttida Rakkapao, Prince Songkla University, Prof Ir Dr Hilmi Mukhtar, Deputy Vice Chancellor Academic, University Teknologi Petronas Malaysia, Associate Prof Ir Dr Abd Halim Shah b. Maulud, Chair, Department of Chemical Engineering, University Teknologi Petronas Malaysia, Associate Prof Ir Dr Masdi b. Muhammad, Chair, Department of Mechanical Engineering, UniversityTeknologi Petronas Malaysia, Ir Dr Ibham Veza, Lecturer Mechanical Engineering, UniversityTeknologi Petronas Malaysia, Prof. Helen Boholano Cebu Normal University Filipina, Prof. Simone Maynard, Griffith University, Australia, Prof. Dollaya Buakum, Prince of Songkla University, Thailand, Prof. Chukree Daesa, Prince of Songkla University, Thailand, Prof Takayuki Shuku, Okayama University Jepang, dan Tan Sri Dato Seri Utama, Yayasan Budi Malaysia.(*)
Humas dan Protokol UNAND