Padang (UNAND)- Universitas Andalas bersama PT Kudo Indonesia Jaya memenangkan tender konsolidasi pengadaan logistik tinta dalam rangka Pemilu 2024 untuk katalog elektronik tahun anggaran 2023.
Pengumuman ini dilakukan melalui laman Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP) pada Rabu, 30 Agustus 2023. Kemenangan ini, dikatakan Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri adalah sesuatu yang membanggakan karena 90% provinsi di Indonesia pada penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang berkesempatan untuk memanfaatkan tinta Pemilu yang merupakan hasil inovasi anak bangsa.
“Enam zona yang dimenangkan meliputi 35 provinsi ini merupakan suatu prestasi yang sangat baik, karena lebih kurang satu juta botol tinta akan diperlukan untuk pemenuhan kebutuhan Pemilu di 35 provinsi tersebut,” ujarnya pada Kamis (31/8) melalui humas.
Disampaikannya, Insyaallah, Universitas Andalas siap menjadi pemasok bahan baku utama tinta, yaitu Gambir Cube, bekerja sama dengan PT Kudo Indonesia Jaya sebagai mitra produsen tinta.
Melalui kerja sama ini, dikaktakannya juga memberi manfaat bagi Universitas Andalas sebagai PTNBH dalam bentuk perjanjian lisensi atas kekayaan intelektual yang digunakan untuk menghasilkan tinta organik untuk Pemilu tersebut.
“Hal ini menjadi suatu contoh sinergi yang sangat baik di mana suatu institusi Pendidikan tinggi dan dunia usaha, bekerja sama untuk menghasilkan suatu produk inovatif yang menitikberatkan kepada pemanfaatan sumber daya alam Indonesia yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya para petani,” paparnya
Lebih lanjut, Prof. Yuliandri mengatakan Universitas Andalas bersama PT Kudo sebagai penyedia produsen tinta berupaya meningkatkan nilai tambah dari sumber daya alam yang ada di Indonesia, khususnya gambir, untuk menjadi produk yang memiliki daya saing dan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat pada umumnya dan petani pada khususnya.
“Atas nama Universitas Andalas, kami sangat bersyukur atas pengumuman hasil tender yang telah dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum tadi malam,” ujarnya.
Senada dengan itu, Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas Dr. Eng Muhammad Makky menuturkan selama ini, tata niaga gambir belum memberikan dampak langsung pada masyarakat khususnya petani gambir yang tersebar di berbagai provinsi.
“Lebih kurang diperlukan enam ton gambire cube untuk bahan baku tinta, artinya akan ada 25-30 ton kebutuhan daun gambir untuk memproduksi bahan tinta tersebut,” jelasnya.
Diharapkan ke depan, tinta gambir ini tidak hanya dimanfaatkan untuk Pemilu, namun juga untuk jenis tinta lainnya seperti tinta printer, tinta alat tulis, tinta untuk industi garmen, dan tinta untuk kayu tinta printer, tinta spidol, dan lainnya.
“Selain itu, Universitas Andalas juga telah menghasilkan banyak inovasi dari gambir baik dari olahan daun atau bongkahan gambir asalan seperti produk kesehatan, industri kimia, obat-obatan, dan kosmetika,” pungkas Makky.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik