Padang (UNAND) – Dalam rangka mendiskusikan program kerja sama dan kolaborasi pendidikan yang dapat dilakukan oleh Indonesia dan Malaysia, Universitas Andalas menyambangi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada Senin (6/11) di Jalan Tun Razak, Kuala Lumpur.
Prof. Muhammad Firdaus selaku Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (Atdikbud KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia menyatakan, mereka sangat terbuka terhadap permintaan kerja sama dari universitas di Indonesia termasuk dari Universitas Andalas.
Dikatakannya, Atdikbud KBRI Malaysia mengundang Universitas Andalas untuk mengikuti beberapa aktivitas di Malaysia seperti pameran pendidikan Indonesia di Kuala Lumpur pada pertengahan tahun 2024 mendatang dan ikut berpartisipasi melalui Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) untuk melaksanakan kampus mengajar internasional.
“Mahasiswa Universitas Andalas dapat beraktivitas membantu proses pengajaran di komunitas-komunitas yang dibangun oleh KBRI melalui fasilitas sekolah Indonesia-Kuala Lumpur,” ujarnya.
Disebutkannya, ada 53 komunitas yang memberikan pendidikan dengan gelar sekolah dasar dan menengah. “Harapannya nanti setelah mendapatkan ijazah dari sekolah Indonesia-Kuala Lumpur ini, mereka kembali ke tanah air untuk melanjutkan pendidikan di SMP maupun SMA,” sambungnya.
Lebih lanjut, dikatakannya ini termasuk salah satu strategi repatriasi pendudukan Indonesia yang tidak memiliki surat-surat tinggal legal di Malaysia, kurang lebih jumlahnya berkisar dari 1-2 juta orang.
“Melalui pertemuan ini, kami juga ingin berbagi informasi terkait SMA (swasta dan negeri) Indonesia-Kuala Lumpur, hal ini nantinya akan dapat membantu Universitas Andalas dalam mempromosi kampus baik secara langsung ke sekolah-sekolah tersebut atau penyebaran flyer atau juga melalui Zoom Meeting,” ujarnya.
Ia berharap upaya ini akan meningkatkan daya tarik untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Andalas khususnya mahasiswa asing dari Malaysia.
Sementara itu, Makky menjelaskan Universitas Andalas akan melakukan promosi ke sekolah-sekolah Indonesia-Kuala Lumpur dengan menekankan aspek keunikan yakni di bidang kesehatan, pangan dan kebencanaan.
“Tiga aspek ini akan menjadi penekanan kita dalam mempromosikan Universitas Andalas, seperti dalam bidang kesehatan menekankan pada aspek penyakit yang berkaitan dengan kejadian bencana seperti patah tulang, penanganan wabah penyakit menular seperti Covid kemarin atau kondisi kurang gizi yang umumnya terjadi di negara-negara berkembang,” terangnya.
Terkait pangan, akan mempromosikan tentang pangan yang berdampak pada peningkatan kesehatan seperti pangan fungsional ataupun nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh serta pengembangan teknologi informasi di bidang pangan untuk menurunkan kehilangan hasil atau losses.
“Kemudian, pada bidang kebencanaan, bagaimana me-manage kebencanaan seperti bagaimana membangun gedung-gedung tahan gempa, pengembangan kawasan yang beresiko tsunami, dan pengembangan kawasan-kawasan yang terdampak banjir atau perubahan struktur tanah,” jelasnya.
Senada dengan itu, dr. Nur Afrainin Syah menyatakan Universitas Andalas sedang mencanangkan Program Dual/Joint Degree dengan fokus pada program studi yang memiliki kesamaan dengan perguruan tinggi mitra,
“Tidak hanya bidangnya yang sama, tetapi akreditasi internasionalnya juga sama, jadi kalau misalnya di Universitas Andalas ada Fakultas Kedokteran yang terakreditasi IABEE ataupun ABET, maka universitas mitra juga punya akreditasi yang sama,” ujarnya.
Ia berharap akan banyak hal baik yang bisa dikolaborasikan bersama dengan adanya kunjungan Universitas Andalas ke KBRI Kuala Lumpur, Malaysia. (*)
Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik