Padang (UNAND) – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Khairul Munadi, ST, M.Eng., melakukan kunjungan resmi ke Universitas Andalas pada Jumat (11/4) di Convention Hall Kampus Limau Manis. Kunjungan ini bertujuan memberikan arahan strategis terkait pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya dalam konteks Universitas Andalas sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).
Kehadiran Prof. Khairul Munadi disambut antusias oleh jajaran pimpinan Universitas Andalas, mulai dari tingkat rektorat, direktorat, hingga seluruh dekan dan direktur unit kerja. Dalam suasana dialog interaktif yang terbuka, berbagai isu strategis dan tantangan pendidikan tinggi didiskusikan secara mendalam.
Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut. Ia menilai arahan langsung dari Dirjen Dikti menjadi pedoman penting dalam merumuskan langkah-langkah pengembangan ke depan.
"Ini menjadi momentum bagi Universitas Andalas untuk mendapatkan arahan yang tepat dalam menjawab tantangan pendidikan tinggi, sekaligus memperkuat posisi sebagai PTNBH yang berdampak," ujarnya.
Dalam arahannya, Prof. Khairul menekankan perguruan tinggi saat ini tidak cukup hanya unggul secara akademik, namun harus hadir sebagai solusi konkret terhadap berbagai persoalan masyarakat. Universitas Andalas sebagai PTNBH, didorong untuk lebih aktif berkontribusi melalui riset aplikatif, inovasi yang dapat diimplementasikan, serta pengabdian masyarakat yang relevan dan berdampak.
Ia juga mengingatkan pentingnya penguatan otonomi dan tata kelola kelembagaan yang berkelanjutan. Efisiensi pengelolaan, profesionalisme sumber daya manusia, serta komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas publik merupakan fondasi penting dalam menjalankan mandat PTNBH.
Tak hanya itu, Prof. Khairul juga menyoroti pentingnya optimalisasi aset yang dimiliki Universitas Andalas. Aset berupa lahan, bangunan, hingga SDM, menurutnya, harus dikelola secara produktif dan visioner agar mampu memberikan nilai tambah serta mendukung kemandirian finansial universitas.
Ia pun mendorong Universitas Andalas untuk memperkuat dana abadi sebagai fondasi keberlanjutan pendanaan. Dana ini diharapkan mampu menopang program-program strategis universitas secara independen, melalui sinergi bersama alumni, mitra industri, dan institusi donor lainnya.
Pengembangan unit bisnis universitas juga menjadi perhatian. Dirjen Dikti menilai, unit usaha yang dikelola secara profesional tidak hanya menjadi sumber pendapatan alternatif, tetapi juga sarana pembelajaran kewirausahaan dan inovasi bagi sivitas akademika.
"Menjadi kampus berdampak berarti riset harus menjawab kebutuhan lokal, inovasi dapat diterapkan, dan pengabdian masyarakat memberi solusi nyata," tegasnya.
Kunjungan ini diharapkan semakin memperkuat komitmen Universitas Andalas dalam membangun institusi akademik yang relevan, inovatif, dan berdampak nyata bagi pembangunan bangsa. Universitas Andalas terus melangkah menuju kampus yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga hadir memberi makna bagi masyarakat luas.(*)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik