Padang (UNAND) - Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Mansyurdin membuka program Subuh Mubarakah bagi mahasiswa baru yang tinggal di asrama. 

“Kemarin, sudah dimulai proses belajar mengajar bagi seluruh mahasiswa Universitas Andalas,” ujarnya sesaat setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah di Masjid Nurul Ilmi Kampus Limau Manis (29/8). 

Prof. Mansur mengungkapkan sebanyak 1.250 mahasiswa baru berada di asrama, ditambah dengan mahasiswa yang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. 

Selain itu juga ada mahasiswa asing yang lagi mengikuti program summer courses berasal dari berbagai negara. Dikatakannya, mahasiswa yang tinggal diasrama memiliki kelebihan tersendiri karena tidak semua mahasiswa baru bisa berada di asrama, hanya 1.250 mahasiswa dari lebih 7.000 mahasiswa baru Universitas Andalas. 

Di samping itu, juga dapat berinteraksi bersama mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi lain serta juga mahasiswa asing. 

Lebih lanjut, Prof. Mansur menyampaikan memang yang tinggal di asrama Universitas Andalas diutamakan mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) tetapi juga dibuka kesempatan untuk mahasiswa non KIPK. 

Disampaikannya asrama Universitas Andalas memiliki dua fungsi yakni sebagai pelayanan tempat tinggal dan sebagai wadah pengembangan karakter. “Di asrama tidak hanya tempat tinggal tetapi juga sebagai wadah pengembangan karakter yang ketika masuk sudah di Training Karakter Andalasian,” ujarnya. 

Salah satu pengambangan karakter adalah subuh mubarakah yang sudah berjalan lebih dari sepuluh tahun, dimulai dari masa kepemimpinan Prof. Musliar Kasim sebagai rektor saat itu.  

“Subuh mubarakah tentu punya banyak hikmah, pertama dapat melaksanakan ibadah subuh secara berjamaah, selain itu juga dapat menambah ilmu agama serta motivasi dari ustad atau narasumber yang memberikan tausiyah. 

Sementara itu, Henmaidi, Ph. D Sekretaris Universitas memberikan siraman rohani di mana alquran sebagai petunjuk bagi umat manusia. 

Ditekankannya sesibuk apapun dalam beraktivitas luangkan waktu khusus untuk membaca alquran kalau bisa bersama terjemahannya. 

Oleh karena itu, Henmaidi mengajak para mahasiswa Universitas Andalas untuk membaca, mempelajari dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam mengarungi kehidupan dunia demi kebaikan hidup di akhirat kelak.(*) 

Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik