Padang (UNAND) - Universitas Andalas terus menunjukkan komitmen dalam membina karakter dan karir mahasiswa.  

Tradisi yang telah berlangsung sejak masa kepemimpinan Rektor Prof. Musliar Kasim ini terus dijalankan secara konsisten hingga sekarang. Salah satu kegiatan yang menonjol adalah program Subuh Mubarakah, di mana melalui berbagai kegiatan pembinaan, mahasiswa didorong untuk mengembangkan diri, baik secara etika maupun moral. 

“Subuh Mubarakah bukan hanya tentang melaksanakan ibadah, tetapi juga sebuah gerakan yang bertujuan membentuk mahasiswa Universitas Andalas menjadi individu yang disiplin, peduli, dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” ungkap Rektor Efa Yonnedi, Ph. D.  

Disampaikannya, salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah membangun sikap disiplin, khususnya dalam kebiasaan bangun pagi. Menurutnya, orang yang bangun pagi memiliki pikiran yang lebih tenang dan produktif, karena mereka memulai hari lebih awal dibandingkan dengan yang lain. 

Lebih lanjut, ia mengatakan program ini juga menekankan pentingnya disiplin, baik dalam aspek akademik maupun non-akademik. Harapannya, mahasiswa dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan mengembangkan sikap disiplin yang akan berguna dalam kehidupan mereka kelak.  

Dicontohkannya, sama halnya negara maju seperti Jepang, yang masyarakatnya dikenal karena disiplin tinggi, Universitas Andalas juga berupaya membentuk karakter serupa pada mahasiswanya. 

Selain itu, Subuh Mubarakah juga mengajarkan tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap sesama. Dengan program ceramah subuh yang diadakan setiap Selasa pagi, mahasiswa diharapkan tidak hanya terbina secara spiritual, tetapi juga semakin sadar akan pentingnya peduli terhadap sesama. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa Universitas Andalas dapat menjadi agen-agen kebaikan, yang tidak hanya terbina dengan baik tetapi juga mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat.  

Sementara itu, Prof. Musliar Kasim menyampaikan banyak fadillah atau manfaat yang didapatkan dari sholat shubuh ini. “Karena tidak semua orang terpanggil untuk melaksanakannya apalagi dilaksanakan secara berjamaah,” ujarnya yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini. 

Ia mengatakan beruntunglah mahasiswa yang tinggal di asrama, sebab tidak semua mahasiswa Universitas Andalas dapat tinggal di asrama. “Tinggal di asrama diwajibkan kepada mahasiswanya untuk beribadah mulai dari shubuh, boleh di cek perguruan tinggi mana di Indonesia yang mewajibkan sholat shubuh di masjid secara berjamaah, hanya di Universitas Andalas,” tuturnya. 

Diharapkannya mahasiswa Universitas Andalas menjadi contoh bagi mahasiswa lain terutama dalam hal karakter.(*) 

Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik