Kehumasan dan komunikasi memiliki peranan penting dalam suatu organisasi, institusi, maupun perguruan tinggi karena dengan adanya komunikasi sebagai jembatan penyampaian informasi kepada publik. Tantangan-tantangan yang terjadi dalam fungsi humas, yakni adanya mis-komunikasi, berita-berita hoax yang semakin tersebar, dan tantangan-tantangan lainnya yang dapat menjadikan humas harus bergerak aktif dalam menyeimbangkan segala resiko itu.  Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Universitas Andalas, Dr. Aidinil Zetra, MA, pada pelantikan Perhimpunan Humas (PERHUMAS) cabang Kota Padang pada Sabtu (12/10) di UNAND.

"Persoalan yang terjadi hari ini adalah bagaimana mencapai suatu hubungan antar masyarakat dengan institusi swasta ataupun institusi-institusi yang ada di dalam masyarakat," ujarnya.

Oleh karena itu, ia menyebut dengan adanya PERHUMAS ini, maka mereka berperan penting dalam menyeimbangkan segala resiko yang terjadi di dalam komunikasi saat ini. 

PERHUMAS Indonesia terafiliasi ke dalam Global Allience for Public Relation and communication national yang merupakan federasi mencakup profesi Humas di seluruh dunia. Ada sekitar 360.000 profesi humas di seluruh dunia. 

Selanjutnya, Wakil Rektor IV, yakni bapak Henmaidi, ST. M. Eng, SC., memberikan pengertian betapa pentingnya HUMAS dalam lingkungan Perguruan Tinggi yang membangun hubungan, relasi, dan keterbukaan publik di era digital yang sedang marak saat ini. Informasi yang semakin menyebar di era digita terutama AI ini semakin menyebar, dalam hal informasi yang baik maupun informasi yang buruk.

 "Informasi di dunia digital saat ini menyebar dengan cepat dan tidak dapat dikontrol. Hal inilah mengapa perlu adanya peran humas dalam menyeimbangkan peran tersebut. Agar publik mendapatkan informasi yang berimbang dan tidak lagi informasi yang asimetris yang terjadi," ujarnya. 

Selain itu, Kadis Kominfotik Sumatera Barat, Siti Aisyah juga menyampaikan bahwa komunikasi publik tidak seharusnya mengalir begitu saja, tetapi harus direncanakan. Hal inilah harus adanya isu strategi yang berkaitan dengan sesuatu yang kita demonstrasikan. Maka dari itu dengan adanya penggunaan AI dan data analisis untuk menetapkan isu strategis dalam komunikasi publik. 

Terakhi, Boy Kelana Subroto selaku Ketua Umum PERHUMAS Indonesia mennyatakan bahwa humasnya Indonesia adalah kita semua warga negara Indonesia dan yang bisa membawa nama baik Indonesia di panggung dunia adalah kita sendiri. 

 

Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik