oleh: Ikhwan Arief
Pusat Pengembangan Jurnal dan Seminar (PPJS)
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat – Universitas Andalas

Pentingnya publikasi ilmiah tidak bisa dipungkiri lagi di era globalisasi akademik. Bagi universitas yang ingin meningkatkan reputasi internasional, memiliki jurnal yang terindeks di platform global seperti DOAJ, Scopus, dan Web of Science, serta memperoleh Peringkat 1 di Arjuna, adalah pencapaian yang sangat strategis. Proses ini membutuhkan komitmen, sumber daya, dan pengelolaan jurnal yang profesional. Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana memenuhi kriteria-kriteria yang diperlukan untuk mencapai indeksasi ini, serta bagaimana hal tersebut memberikan dampak signifikan bagi universitas.

DOAJ: Menjadi Bagian dari Komunitas Open Access Global

DOAJ (Directory of Open Access Journals) merupakan salah satu direktori jurnal akses terbuka yang paling diakui. Untuk bisa diindeks oleh DOAJ, jurnal harus mematuhi Prinsip Transparansi dan Praktik Terbaik dalam penerbitan ilmiah​​. Ini berarti jurnal harus memastikan bahwa seluruh kontennya tersedia untuk diakses secara bebas tanpa embel-embel registrasi atau embargo. Lebih dari itu, jurnal yang diindeks di DOAJ harus menampilkan kebijakan publikasi yang jelas terkait hak cipta, proses peninjauan sejawat (peer review), serta kebijakan etika yang mendetail.

Bagi universitas, berpartisipasi dalam DOAJ tidak hanya meningkatkan aksesibilitas penelitian bagi publik internasional, tetapi juga memperkuat reputasi sebagai institusi yang berkomitmen pada keterbukaan ilmiah. Dengan demikian, dukungan untuk mempersiapkan jurnal-jurnal universitas agar memenuhi standar DOAJ sangat penting.

Scopus: Standar Tinggi untuk Kualitas Editorial

Scopus merupakan salah satu basis data terbesar yang menilai kualitas jurnal berdasarkan standar editorial dan pengaruh ilmiahnya​​​. Untuk dapat diakui oleh Scopus, sebuah jurnal harus menunjukkan kualitas editorial yang unggul. Ini termasuk proses peer review yang ketat, keragaman geografis dewan editorial, serta kebijakan etika publikasi yang terintegrasi secara baik.

Salah satu faktor kunci dalam evaluasi Scopus adalah kontribusi ilmiah yang signifikan dari artikel-artikel yang diterbitkan. Jurnal yang berfokus pada orisinalitas penelitian, relevansi dengan perkembangan disiplin ilmu, dan memiliki kebijakan yang transparan tentang pengelolaan konflik kepentingan memiliki peluang besar untuk diindeks. Sebuah dukungan dari universitas dalam pengembangan dewan editorial yang kuat dan proses editorial yang berkualitas akan sangat membantu dalam mencapai standar Scopus ini.

Web of Science: Pengaruh Global dan Dampak Ilmiah

Web of Science menilai jurnal berdasarkan kriteria kualitas yang sangat ketat, termasuk keragaman editorial, relevansi konten ilmiah, serta keterlibatan komunitas ilmiah global​. Seperti halnya dengan basis data Scopus, Web of Science juga fokus pada pengaruh ilmiah yang diukur melalui sitasi.

Untuk universitas yang ingin meningkatkan pengakuan internasionalnya, memiliki jurnal yang diakui oleh Web of Science akan sangat membantu dalam meningkatkan kredibilitas akademik. Oleh karena itu, dukungan terhadap pengelolaan jurnal yang memastikan konsistensi antara cakupan jurnal, kualitas editorial, serta dampak penelitian akan menjadi langkah penting untuk mencapai indeksasi di Web of Science.

Peringkat 1 Arjuna: Standar Nasional yang Sejalan dengan Internasional

Untuk meraih Peringkat 1 Arjuna, jurnal harus mencapai standar tertinggi dalam aspek manajemen dan substansi. Dari segi manajemen, jurnal perlu dikelola sepenuhnya secara daring menggunakan sistem manajemen jurnal berbasis online yang memenuhi standar internasional. Seluruh proses editorial, mulai dari pengiriman naskah, peninjauan sejawat, hingga penerbitan, harus terintegrasi dengan baik dalam sistem tersebut. Jurnal harus menunjukkan bahwa dewan editorialnya beragam, dengan minimal dua institusi berbeda dan melibatkan anggota dari institusi internasional yang aktif dalam pengelolaan editorial. Selain itu, mitra bestari harus berasal dari sedikitnya empat institusi berbeda, termasuk beberapa dari luar negeri, untuk memastikan kualitas peninjauan yang independen dan kredibel.

Dari sisi substansi artikel, kualitas ilmiah yang diterbitkan harus tinggi dan konsisten dengan skop jurnal. Artikel harus menunjukkan kontribusi ilmiah baru yang relevan dengan perkembangan bidang ilmu terkait. Orisinalitas dan inovasi dalam penelitian sangat ditekankan untuk meningkatkan nilai jurnal. Artikel-artikel yang diterbitkan harus memuat temuan yang penting dan mampu menjawab tantangan atau pertanyaan penelitian yang belum terjawab. Keberagaman asal penulis juga penting, dengan penulis dari setidaknya dua institusi berbeda di setiap terbitan, dan diupayakan melibatkan penulis dari luar negeri untuk menunjukkan cakupan global jurnal.

Selain itu, jurnal harus memiliki dampak ilmiah yang signifikan, diukur melalui sitasi. Untuk meraih Peringkat 1, jurnal harus mencatat lebih dari 25 sitasi yang terdaftar dengan DOI atau lebih dari 75 sitasi di indeks internasional. Artikel-artikel yang diterbitkan harus memiliki DOI aktif untuk memudahkan penelusuran dan pengindeksan. Setiap artikel harus dilengkapi metadata yang lengkap, seperti judul, abstrak, volume, tahun terbit, hak cipta, dan informasi lisensi yang jelas. Format artikel juga harus sesuai dengan standar internasional, dengan abstrak dalam bahasa Inggris dan kesesuaian tata letak serta gaya penulisan yang mendukung keterbacaan yang baik.

Dengan fokus pada orisinilitas, relevansi penelitian, keberagaman penulis, serta kualitas penyajian artikel, sebuah jurnal akan lebih mudah meraih nilai tertinggi dalam penilaian substansi di Peringkat 1 Arjuna. Kombinasi antara manajemen yang profesional dan substansi yang kuat akan menjadikan jurnal tersebut diakui sebagai jurnal ilmiah terbaik di tingkat nasional dan mendekati standar internasional.

Keterkaitan Antara DOAJ, Scopus, Web of Science, dan Arjuna

Walaupun setiap platform dan akreditasi memiliki kriteria khusus, terdapat sejumlah kesamaan yang bisa menjadi panduan bagi universitas untuk mempersiapkan jurnal-jurnalnya. Kualitas editorial yang unggul, kebijakan etika publikasi yang jelas, dan proses peer review yang transparan merupakan faktor kunci yang harus dipenuhi​​​​.

Mendukung jurnal agar mencapai standar-standar ini membutuhkan investasi, baik dalam pengembangan infrastruktur manajemen jurnal maupun pelatihan yang berkelanjutan bagi tim editorial. Namun, manfaat yang akan didapatkan, baik dari segi reputasi internasional maupun kontribusi terhadap kemajuan ilmiah, jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

Langkah-Langkah Praktis bagi Universitas

  1. Investasi dalam Teknologi: Universitas harus menyediakan sistem manajemen jurnal yang mumpuni untuk memfasilitasi proses editorial yang efisien dan terstruktur.
  2. Pelatihan dan Pengembangan: Memberikan pelatihan kepada tim editorial tentang praktik terbaik dalam peer review, etika publikasi, dan manajemen jurnal berbasis teknologi.
  3. Diversifikasi Dewan Editorial: Memastikan dewan editorial dan penulis berasal dari berbagai wilayah geografis untuk memenuhi standar internasional.
  4. Kebijakan Publikasi yang Transparan: Menyusun dan mempublikasikan kebijakan yang jelas mengenai hak cipta, lisensi, proses editorial, dan etika publikasi.

Penutup

Memastikan jurnal-jurnal universitas memenuhi standar DOAJ, Scopus, Web of Science, dan Arjuna Peringkat 1 bukan hanya soal meraih pengakuan, tetapi juga tentang membangun budaya akademik yang mendukung inovasi dan keterbukaan ilmiah. Dengan memberikan dukungan penuh kepada jurnal-jurnal ilmiah universitas, pimpinan universitas tidak hanya meningkatkan reputasi lembaga, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan di tingkat global.