Pentingnya pengelolaan inventori dalam industri makanan, terutama untuk produk yang mudah rusak seperti daging untuk produksi rendang. Studi ini mengembangkan model inventori untuk mengatur persediaan daging dengan mempertimbangkan waktu kadaluarsa, yang berujung pada pengurangan biaya total inventori bagi PT X, sebuah perusahaan makanan di Padang​​.

Penelitian ini berangkat dari pentingnya manajemen inventori dalam Manajemen Rantai Pasokan (SCM), yang memainkan peran krusial dalam mengoptimalkan proses dari akuisisi bahan baku hingga pengiriman produk jadi. Manajemen inventori efektif dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan kepuasan pelanggan​​. Khususnya, artikel ini menekankan tantangan dalam mengelola inventori barang yang mudah rusak, seperti daging. Barang-barang ini memerlukan pendekatan khusus karena sifatnya yang cepat rusak dan tunduk pada fluktuasi permintaan serta kondisi penyimpanan tertentu​​.

Model yang dikembangkan mempertimbangkan waktu kadaluarsa daging, yang vital dalam menjamin kesegaran dan keamanan produk. Dalam konteks PT X, penelitian ini menunjukkan bahwa model ini membantu dalam mengelola inventori daging untuk produksi rendang, menyediakan jumlah pesanan optimal sebesar 34 kg dengan stok keamanan 14 kg, dan interval penyimpanan selama lima hari. Hal ini mengarah pada biaya total inventori yang lebih rendah daripada kondisi aktual perusahaan, yaitu Rp. 279.797.822, dibandingkan dengan Rp. 302.688.640 tanpa model ini​​.

Model ini dikembangkan melalui tiga tahap: desain pengembangan model, formulasi model inventori, dan pengujian model. Tahapan ini mencakup verifikasi model untuk memastikan akurasinya serta validasi model untuk menunjukkan representasi sistem yang akurat​​.

Selain itu, studi ini juga menyoroti keunggulan dan kekurangan model inventori barang yang mudah rusak, dimana keunggulannya terletak pada kemampuan untuk menentukan interval penyimpanan daging dengan mempertimbangkan berbagai aspek biaya, seperti biaya pembelian, penyimpanan, pemesanan, kadaluarsa, dan kekurangan stok​​.

Secara keseluruhan, penelitian ini menawarkan solusi praktis dan berharga dalam menghadapi tantangan manajemen inventori di industri makanan yang menghasilkan produk mudah rusak. Dengan mempertimbangkan semua biaya inventori yang relevan dan waktu kadaluarsa daging, PT X dapat mengelola level inventori dagingnya dengan efektif untuk memenuhi permintaan pelanggan sambil meminimalkan biaya penyimpanan inventori​​.

Untuk informasi lebih lanjut dan detail mendalam, artikel ini dipublikasikan di Jurnal Optimasi Sistem Industri, yang diindeks oleh Scopus dan DOAJ sebagai pengindeks internasional bereputasi. Artikel dapat diakses melalui tautan berikut: https://doi.org/10.25077/josi.v22.n1.p22-30.2023​​.

Artikel yang ditulis oleh Elita Amrina dan Ahmad Syafruddin Indrapriyatna, peneliti dari Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Andalas.