Padang (Unand) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas merayakan hari lahirnya yang ke 65 tahun atau lustrum 13 yang juga diisi dengan orasi kebangsaan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Unand Limau Manis Padang pada Rabu (7/9), Lustrum ini mengusung tema “Satu Visi Memajukan Negeri”.
Dekan FEB Efa Yonnedi, Ph. D mengemukakan hadirnya fakultas ini menjadi sebuah mandat mulia yang tidak hanya mendidik tetapi juga mengajar putra-putri terbaik bangsa dibidang ekonomi, manajemen dan bisnis dalam menghasilkan pemimpin di masa depan.
Dilanjutkannya, FEB juga hadir untuk mengembangkan dan mendiseminasikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat sehingga yang dilakukan tidak terlepas dari masyarakat, bisnis dan pemerintahan.
“Dimasa yang akan datang FEB akan menjadi institusi recognize terkenal secara internasional paling tidak tidak dikawasan Asia Tenggara,” ujarnya.
Dekan Efa mengungkapkan FEB Universitas Andalas telah memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan, dimana 1/3 dari Program Studinya (Prodi) telah terakreditasi internasional Foundation for International Business Administration Accreditation (FIBAA) dari 15 Prodi yang ada.
“Lima Prodi tersebut terdiri dari tiga prodi S1 (Manajemen, Akuntansi, dan Ilmu Ekonomi) dan dua Prodi S2 (Manajemen, dan Akuntansi),” sebutnya.
Ditambahkannya sebelumnya juga sudah ada beberapa Prodi sarjana FEB yang terakreditasi AUN QA seperti manajemen, akuntansi, Ekonomi dan Magister Manajemen memperoleh akreditasi internasional dari The Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, a 21st century organization (ABEST21).
Lebih lanjut, ia menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan akreditasi internasional bagi prodi yang belum terakreditasi. “Ada lima prodi yang akan ditargetkan lagi untuk meraih akreditasi internasional FIBAA yakni dua Doktor, satu magister, dan dua sarjana sehingga 2/3 dari Prodi FEB terakreditasi internasional,” ungkap dekan Efa.
Sementara itu, Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Mansyurdin mengatakan akan selalu mensupport prodi-prodi yang ingin mengajukan akreditasi internasional.
Saat pertanyaan asesor FIBAA, kita masih menjawab terkait Student Mobility, Prof. Mansyur inginkan adanya kerja sama lebih jauh dengan perguruan tinggi luar negeri seperti double degree dan dual degree.
Dalam kontek mahasiswa asing, Universitas Andalas baru mampu membiayai 1 mahasiswa per prodi,” ujarnya. Disampaikannya dalam upaya meningkatkan internasionalisasi banyak cara yang bisa dilakukan salah satunya dengan program summer course.
Ditambahkanya, Universitas Andalas belum ada program double degree dan dual degree, untuk resminya terkait kerja sama harus mendapatkan izin Dirjen Dikti. “Sekarang sedang menyusun regulasi, bulan ini selesai dan disetujui Senat Akademik Universitas (SAU) dan November untuk pertama Teknologi Pertanian akan menjalankan program double degree dengan perguruan tinggi di Jepang,” ujar Prof. Mansyur. (*)
Humas dan Protokol Unand