Padang (Unand) – Universitas Andalas dan Satuan Kerja Khusus (SKK) Minyak dan Gas Bumi (Migas) sepakat menjalin kerja sama yang ditandai dengan penandatangan Memorandum Of Understanding (MoU).
Penandatangan MoU ini dilakukan secara langsung oleh Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri dengan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto yang berlangsung di Ruang Seminar Perpustakaan Kampus Unand Limau Manis Padang pada Kamis (7/7).
Rektor Yuliandri mengucapkan terima kasih atas kepercayaan SKK Migas untuk meningkatkan kerja sama yang telah terjalin sebelumnya dengan Universitas Andalas. Ia mengusulkan Kerja sama dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memberikan kesempatan lulusan Universitas Andalas berkarir di SKK Migas.
Selain itu, ia berharap SKK Migas dapat memfasilitasi mahasiswa Universitas Andalas mendapat pengalaman magang selama 6 (enam) bulan di SKK Migas. “Disamping itu, SKK Migas dapat memberikan kesempatan dosen-dosen Unand berkegiatan di SKK Migas, baik sebagai mitra, narasumber maupun tenaga ahli atau pakar,” sambungnya.
Rektor Yuliandri juga mengundang para pakar atau ahli yang berkarya di SKK Migas untuk menjadi praktisi mengajar di Universitas Andalas. Dibidang Hilirisasi, Universitas Andalas mengharapkan SKK Migas dapat memanfaatkan hasil-hasil karya Inovasi dosen untuk mendukung fungsi SKK Migas yang dapat memberikan keuntungan sebesar-besarnya bagi negara.
“Dalam bekerja sama ini, masing-masing institusi dapat menjadi mitra maupun perusahaan-perusahaan yang berada dalam pengawasan SKK Migas, khususnya perusahaan Multinasional sebagai Mitra Kelas Dunia Universitas Andalas,” ujar rektor.
Diharapkannya kerja sama ini nanti dapat memacu kemajuan akademik dan non-akademik di Universitas Andalas, serta inovasi-inovasi model pembelajaran yang kolaboratif dan partisipatif, sehingga dapat menghantarkan seluruh Prodi berstandar Internasional.
“Oleh karena itu, Universitas Andalas siap bersinergi bersama SKK Migas, serta seluruh stakeholder, untuk memajukan usaha hulu minyak dan gas bumi agar dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” ujar Rektor Yuliandri.
Sementara itu, Deputi Bidang Dukungan Bisnis SKK Migas Rudi Satwiko menyatakan dukungan terhadap penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. “SKK Migas di bawah pimpinan Kepala Perwakilan kawasan Sumbagut, Pak Rikky Rahmat Firdaus telah melaksanakan program hibah 25 penelitian kepada mahasiswa dan Universitas Andalas mendapat jatah 40 persen dengan total 10 mahasiswa yang akan mendapat bantuan penelitian,” ujarnya.
Ditambahkannya SKK Migas merasa bertanggung jawab dalam pengembangan sumber daya manusia, semangat kolaborasi diperlukan antara universitas sebagai penyelenggara institusi pendidikan dengan SKK Migas sebagai wakil pemerintah dalam penyelenggaraan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi.
"Industri hulu migas tersebut memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar potensi energi dapat termanfaatkan dengan maksimal," sambung Rudi.
Setelah penandatanganan MoU tersebut, dilanjutkan dengan kuliah umum yang dengan narasumber Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto dengan tema strategi membangun ketahanan energi di era transisi untuk mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“Saat ini kita menghadapi situasi geopolitik dunia yang cukup serius, pandemi juga belum sepenuhnya selesai. Belum lagi kondisi inflasi yang cukup mengkhawatirkan, yang belum pernah terjadi di tahun-tahun sebelumnya, “ ujar Dwi Soetjipto yang juga merupakan alumnus Program Studi Magister Manajemen Universitas Andalas.
Di Akhir kuliah umum ini tiga penanya dengan pertanyaan terbaik yang dipilih oleh Kepala SKK Migas mendapatkan kesempatan magang selama 3 - 6 bulan di SKK Migas setelah lulus nanti.(*)
Humas dan Protokol Unand