Padang (UNAND) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi bersama Universitas Andalas menggelar Education Financial (Edufin) sebagai upaya untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan khusunya di Sumatera Barat.
Kepala OJK Sumatera Barat Yusri mengungkapkan saat ini literasi dan inklusi keuangan Provinsi Sumatera Barat masih dibawah indeks nasional. “Ini menjadi tugas bersama untuk meningkatkan indeks literasi dan juga indeks literasi keuangan terutama bagi generasi muda,” ujarnya saat pembukaan edufin pada Selasa (13/12) di Gedung Auditorium Kampus UNAND Limau Manis Padang.
Disebutkannya, indeks literasi keuangan Sumatera Barat pada tiga periode terakhir yakni tahun 2016 tercatat 27,30 persen, tahun 2019 tercatat 34,55 persen, dan tahun 2022 tercatat 40, 70 persen.
“Ini menandakan indeks literasi keuangan kita masih di bawah indeks literasi nasional yang mencapai 49 persen,” ujar Yusri. Seiring dengan itu, disampaikannya indeks inklusi keuangan Sumatera Barat tahun ini mencapai 76,88 persen yang juga berada di bawah nasional dengan indeksnya 85,10 persen.
Menurutnya, semakin tinggi indeks inklusi keuangan menandakan semakin tingginya tingkat kesejahteraan. Yusri berharap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan indeks inklusi dan juga literasi keuangan di Sumatera Barat, mahasiswa sebagai generasi muda diharapkan kedepan bisa berperan penting ditengah-tengah perekonomian nasional.
Sementara itu, Rektor Yuliandri mengucapkan terimakasih kepada OJK yang telah memilih Universitas Andalas sebagai tempat untuk menyelenggarakan kegiatan ini secara langsung kepada mahasiswa.
“Ini menjadi momentum bagaimana lembaga keuangan atau apapun itu namanya dan bagaimana mewaspadainya ketika terjadi orang mengatakan ini baik, dan ini akan menghasilkan keuangan yang sebenarnya hanyalah kedok semata,” ujarnya.
Dikatakannya, ini termasuk proses edukasi yang diberikan di samping membaca dan disamping mencari informasi yang lengkap sehingga tidak tertipu dan mengetahui sesungguhnya lembaga tersebut secara formal sudah legal.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap investasi-investasi bodong dan juga pinjaman online (Pinjol) yang lagi marak sekarang.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Tongam L Tobing (Ketua Satgas Waspada Inventasi dan Kepala departemen Penyedikan Sektor Jasa Keuangan OJK), Halimas Sa’diyah (Deputi Direksi Edukasi OJK), Fajar Adrianto (Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Andalas, yang dimoderatori oleh Darmansyah Direktur Hubungan Masyarakat OJK, serta juga ada Sharing Session bersama influencer Sumatera Barat Adipati Fauzan.(*)
Humas dan Protokol UNAND