Padang (UNAND) – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono yang juga menjabat Ketua Majelis Amanat (MWA) Universitas Andalas meresmikan Pusat Riset Stem Cell dan Biobank, Hilirisasi, Komersialisasi dan Bisnis.
Ia mengatakan dengan status sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH), Universitas Andalas harusnya lebih leluasa mengembangkan potensi yang dimiliki untuk kejayaan institusi.
"Modal paling mudah dan paling utama itu adalah hasil-hasil riset dosen dan Universitas Andalas memiliki itu semua untuk pengembangan kampus," ujarnya, Kamis (16/3).
Disampaikannya, kampus harus mampu menciptakan teknologi, terutama di bidang kesehatan, karena potensinya ada lewat riset pengembangan teknologi dan kolaborasi. "Sehingga nanti kalau mau berobat mata tidak lagi ke Singapura, kalau mau berobat jantung tidak lagi ke Malaysia," sambungnya.
Menurutnya, pengembangan Universitas Andalas ke depan harus mengedepankan pemanfaatan teknologi, karena selama ini, Indonesia masih impor alat kesehatan dari luar negeri.
"Teknologi itu alat, namun Indonesia belum mampu menciptakannya. Saya mimpi, Fakultas Kedokteran bekerja sama dengan Fakultas Teknik, 15 sampai 20 tahun lagi sudah mampu membuat terobosan teknologi itu. Jadi tidak ada lagi impor alat," ungkapnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengatakan kehadiran Pusat Riset Stem Cell dan Biobank merupakan dukungan dari berbagai pihak dan seluruh civitas akademika.
Selain pusat riset, Universitas Andalas juga meluncurkan badan usaha perseroan dan unit-unit usaha di lingkungan kampus. Sejumlah unit usaha yang dimaksimalkan pengembangannya yakni di bidang riset kesehatan, farmasi, pertanian, peternakan, dan potensi usaha lainnya.
"Kami maksimalkan dulu unit-unit usaha yang selama ini sudah jalan, targetnya pendapatan naik tiga kali lipat dari penerimaan tahun lalu di setiap bidang usaha," kata Andani Eka Putra, Direktur Pengembangan Usaha dan Bisnis Unand.
"Jadi kita coba tahun ini, dan akan terus dikembangkan (membuka bidang usaha baru), sekarang yang baru, kita coba di pertanian dan peternakan dengan penyediaan berbagai macam bibit serta hasil temuan dosen-dosen," ujarnya.
Senada dengan itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengatakan pemerintah daerah dan perguruan tinggi memiliki kaitan yang sangat erat, banyak kebijakan yang diambil pemerintah berawal dari riset dan penelitian di perguruan tinggi.
Di samping peluncuran Pusat Riset Stem Cell dan Biobank juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Fakultas Kedokteran dengan Rumah Sakit Universitas Andalas, Penandatanganan MoU Universitas Andalas dengan Mitra Bisnis PT Crown Teknologi Indonesia dan Koperasi Sahaja.
Lalu, juga dilakukan penandatanganan PKS Komersil Paten antara Direktorat Pengembangan Usaha dan Bisnis dengan PT. Crown Teknologi Indonesia oleh Dr. dr. Andani Eka Putra bersama Andri Khaidir. (*)
Humas dan Protokol UNAND