Padang (UNAND) – Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas menggelar Diskusi Ilmiah bersama Arsip Nasional Republikk Indonesia (ANRI) membahas Arsip Muhammad Yamin Bukti Autentik Kebijakan Pembangunan Konstitusional Republik Indonesia.
Berlangsung di Ruang Sidang Senat Gedung Rektorat Kampus Limau Manis pada Sabtu (20/5) menghadirkan beberapa narasumber yakni Dr. Rieke Diah Pitaloka (Duta Arsip), Pramono, SS, Ph. D (Kepala UPT Arsip Universitas Andalas), Dr. Charles Simabura (Direktur Pusat Studi Konstitusi Fakultas Hukum), dan Jumaidi, MPd (Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat) yang dimoderatori oleh Ichsan Kabullah, MPA (Peneliti PUSaKO) .
Kepala ANRI Imam Gunarto, M. Hum menyampaikan ANRI menyimpan arsip autentik terkait Muhammad Yamin. "Kalau Pusat Studi Konstitusi (PUSaKo) Universitas Andalas mau menggali Muhammad Yamin, ANRI sumber paling utamanya", sambungnya.
Ia juga menyerahkan Copy Digital Arsip Statis mengenai peran Muhammad Yamin dalam pembentukan konstitusi dan pola pembangunan semesta berencana.
Meskipun arsip tersebut dalam bentuk digital, namun ANRI memiliki bukti autentik. ANRI juga berharap berbagai arsip yang diserahkan ke Universitas Andalas juga disebarkan ke dinas arsip yang ada di kabupaten dan kota.
"Kami berharap arsip yang diserahkan ini dijadikan Pusako Unand sebagai sebagai sumber kajian yang autentik," ujarnya.
Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengemukakan berbagai arsip terkait dengan konstitusi maupun arsip Muhammad Yamin yang diterima dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) akan dijadikan sebagai referensi bagi banyak pihak, terutama di dunia pendidikan.
"Saya sudah minta ke teman-teman PUSaKO Universitas Andalas agar tidak hanya mengkaji konstitusi dalam aktualnya saja, tetapi juga menjadi referensi bagi banyak orang," ujarnya.
Sementara itu, Duta Arsip Indonesia sekaligus anggota Komisi VI DPR Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan roadmap atau peta jalan pembangunan Indonesia disusun oleh Muhammad Yamin pada saat masa kepemimpinan Soekarno.
"Muhammad Yamin tidak hanya terlibat dalam perumusan konstitusi, tetapi Bung Yamin adalah Ketua Dewan Perancang Nasional," tuturnya.
Pada Diskusi ini, panitia acara menghadirkan pembicara Pramono, membahas mengenai Urgensi Arsip Universitas dalam Pembangunan dan Pengembangan Memori Kolektif Bangsa. Kemudian, Dr. Charles Simabura, memaparkan mengenai Arsip sebagai Sumber Penelitian Rekam Jejak Konstitusi Indonesia.
Lalu, Duta Arsip, Rieke Dyah Pitaloka mengulas tentang M. Yamin, Konstitusi dan Pembangunan Semesta Berencana. Kemudian, Kepala Dinas Kearsipan Dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat menjelaskan Peran Pemerintah Provinsi Sumbar dalam menjadikan arsip sebagai karakter dan jati diri bangsa.(*)
Humas dan Protokol UNAND