Padang (UNAND) – Dosen Politik Universitas Andalas bekerja sama dengan KPU Kota Padang melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (Pengmas) terkait dengan Pendidikan Politik Bagi Pemilih Muda.
Berlangsung di Ruang Sidang Departemen Ilmu Politik FISIP Universitas Andalas pada Senin (4/9) yang diikuti puluhan mahasiswa aliansi BEM se Kota Padang di antaranya BEM UPI, BEM Upertis.
Adapun tim Dosen terdiri dari Ketua Tim Pengabdian Dewi Anggraini, S. IP, M. Si, Drs. Tamrin, M. Si dan Lusi Puspika Sari, S.IP, M.IP serta mahasiswa Daffa Khoiri dan Annisa Maharani, kemudian dari KPU Kota Padang dihadiri oleh Komisoner KPU Kota Padang, Arianto, Atika Triana bersama beberapa staf.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini mengangkat tema “Pendidikan Politik Bagi Pemilih Muda: Aliansi BEM Sumatra Barat Menuju Pemilu 2024”.
Ketua Tim Pengabdian Dr. Dewi Anggraini mengemukakan keterlibatan generasi muda sangat dibutuhkan demi sukses nya pemilu 2024 dan penyelenggara pemilu seperti KPU dan Bawaslu.
“Ini tentu saja harus melibatkan para pemilih muda dalam memberikan sosialisasi tahapan pemilu 2024, kenapa harus melibatkan pemilih muda terutama mahasiswa,” ujarnya.
Baginya, generasi muda yang berada di rentang umur 20-40 tahun itu memiliki sifat dinamis dan menerima perubahan serta bisa semaksimal mungkin memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.
Disampaikanya, pemilu 2014 partisipasi politik pemilih muda sangat penting baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Ada beberapa bentuk partisipasi yang bisa dilakukan oleh pemilih muda, di antaranya pendaftaran sebagai pemilih/cek DPT, pemberian suara pada hari H, terlibat sebagai pemantau pemilu, agen sosialisasi dan Pendidikan politik, sebagai penyelenggara pemilu, sebagai caleg/peserta pemilu, sebagai saksi parpol di TPS,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan mahasiswa merupakan agen perubahan, fasilitator di tengah masyarakat yang akan menjembatani kepentingan antara masyarakat dengan negara atau penyelenggara pemilu.
Sementara itu, Komisioner KPU Kota Padang Atika Triana menekankan pada pemilih muda untuk menjadi agent of change yang sangat dekat dengan teknologi dan internet, lebih toleran dan berfikir terbuka, bersikaf kritis dan analitis, rasional, antuasiasme yang tinggi serta haus akan perubahan.
“Dengan ketarektiristik ini diharapkan mahasiswa sebagai perpanjangan tangan dalam hal sosialisasi dan Pendidikan politik kepada masyarakat, terutama tentu saja pada tahapan pemilu yang sudah berjalan dan akan berjalan ke depannya,” ujarnya.
Pemilih muda memiliki peran yang signifikan dalam pemilu. “Oleh karena itu, hak pilih yang dimiliki seyogyanya digunakan sebaik baiknya agar memberikan dampak positif bagi perbaikan demokrasi Indonesia di masa depan,” tambah tika.
Ia berpesan agar anak muda meningkatkan kualitas diri, gunakan internet dan media social dengan bijak, terbuka terhadap pengalaman baru , dan menjadi pemilih yang cerdas, mandiri dan rasional.(*)
Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik