Padang (UNAND) – Universitas Andalas (UNAND) melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Global Islamic Chamber Trade and Commerce pada Kamis (7/9) di Pangeran Beach Hotel.
Kerja sama ini dilaksanakan dalam rangka kolaborasi antara perguruan tinggi (PT) dan industri. Pihak Universitas Andalas diwakili oleh Dr. Eng. Muhammad Makky selaku Direktur Direktorat Kerja Sama dan Hilirisasi Riset UNAND. Sementara itu, Abdulla Hassan Thakur menjadi perwakilan dari Global Islamic Chamber of Trade and Commerce (GICTC) yang berbasis di Kuwait.
Dr. Eng. Muhammad Makky menjelaskan, ada sepuluh poin kerja sama yang dilakukan, yakni: pengembangan kurikulum bersama, menyediakan kesempatan belajar dengan beasiswa, memberikan kesempatan untuk magang selama sekurang-kurangnya satu (satu) semester, memberikan peluang kerja bagi para lulusan, kegiatan pembelajaran dengan dosen tamu praktisi, menyediakan pelatihan (upskilling dan reskilling) bagi dosen dan instruktur, menyediakan sarana dan prasarana yang dapat digunakan bersama, menyelenggarakan teaching factory di kampus, menyelenggarakan kegiatan double degree/ joint degree programs, dan melaksanakan kemitraan pendidikan.
Universitas Andalas selalu terbuka untuk melakukan kerja sama dengan pihak manapun. Menurut Makky, ini menjadi kesempatan yang baik untuk dapat melakukan kerja sama dengan Global Islamic Chamber of Trade and Commerce (GICTC) dengan sepuluh program yang akan dikolaborasikan.
Senada dengan itu, Wakil Rektor IV Universitas Andalas Dr. Hefrizal Hendra, M.Soc menyatakan, kerja sama akan terintegrasi nantinya dengan peningkatan indikator kinerja utama (IKU) terutama IKU 6.
Baginya, semakin banyak kerja sama yang dilakukan dengan berbagai pihak, maka akan memberikan kontribusi yang baik bagi Universitas Andalas. Lebih lanjut ia mengatakan, bukan hal yang tidak mungkin Universitas Andalas masuk 500 peringkat dunia, jika selalu konsisten melakukan peningkatan dalam berbagai sisi.
“Kita selalu berupaya untuk menjalin kerja sama dengan berbagai kalangan, baik dengan lembaga pendidikan, pemerintahan, industri, dan sebagainya. Upaya ini kita lakukan demi menyongsong 500 peringkat dunia,” jelasnya.
Abdulla Hassan Thakur selaku pendiri Global Islamic Chamber of Trade and Commerce (GICTC) mengatakan, kerja sama ini akan memberikan dampak yang baik bagi kedua belah pihak. Lanjutnya, perguruan tinggi (PT) dan industri harus saling berkolaborasi agar banyak inovasi yang bisa dilahirkan, sehingga dapat memberikan banyak manfaat bagi umat manusia.
“Kami sangat menunggu mahasiswa Universitas Andalas untuk dapat melakukan internship di Global Islamic Chamber of Trade and Commerce (GICTC) serta juga siap untuk menjalankan program yang sudah disepakati bersama,” ujarnya. (*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik