Padang (UNAND) – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Andalas kerja sama dengan Perhimpunan Hortikultura Indonesia (Perhorti) mengadakan Seminar Nasional 2023 dengan tema ”Penguatan Inovasi Hortikultura Unggulan Daerah di Era Globalisasi” yang diselenggarakan secara hybrid di Pangeran Beach Hotel pada senin (9/10).
Seminar nasional ini diadakan selama dua hari pada tanggal 9 dan 10 Oktober 2023 dengan menghadirkan berbagai pakar dan keynote speaker di antaranya Gubernur Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, SP, Direktur Buah dan Holtikultura Kementan RI Dr. Ir. Prihasto Setyanto, MSc yang dipandu oleh Prof. Sukma Dewi Pakar Anggrek Guru Besar Institut Pertanian Bogor.
Sedangkan pemakalah terdiri dari lima pakar di antaranya Prof. Ming-Tsair Chan, P.hD Research Fellow, Academia Sinica Biotechnology Center in Southern Taiwan, Prof. Dr. Ir. Slamet Susanto, M.Sc Ketua Umum Perhorti, Dr. Dwinita W. Utami, M.Si Kepala Pusat Riset Hortikultura dan Perkebunan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dwi Susilowati, M.Si Technical Excellence Head PT. Syngenta Indonesia, Ir. H. Nursyamsu Mahyuddin, M.Si Pengusaha Eksportir Hortikultura.
Dekan Faperta Universitas Andalas Dr. Indra Dwipa, MS mengungkapkan salah satu jenis komoditi terbesar penyumbang perekonomian bangsa Indonesia ialah tanaman Hortikultura.
Menurutnya, Hortikultura memiliki peranan tidak kalah penting bagi dunia pertanian, bagaimana peranan Hortikultura dalam melangsungkan keberlanjutan lingkungan. “Penguatan Hortikultura dibutuhkan agar negara lain mulai melirik Indonesia sebagai salah satu sumber Hortikultura terbesar di dunia dan masing-masing daerah harus memunculkan keunggulan tanaman di daerah masing-masing,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah menyampaikan fokusnya hari ini konsen di bidang pertanian bagaimana petani bisa menambah nilai pendapatan dari produksi yang mereka lakukan.
“Namun disisi lain petani kita di Sumbar masih memiliki tingkat pendidikan yang rendah sehingga terkadang ditipu oleh pelaku swasta,” sambungnya.
Dikatakannya, dari data yang dimiliki sekitar 76 persen petani memiliki tingkat pendidikan tamatan SMA dan 25 persen petani di Sumbar tidak tamat sekolah. “Hal ini terkadang menjadi kendala dilapangan oleh oknum-oknum yang jahat,” ungkapnya yang juga merupakan Alumni Faperta Universitas Andalas ini.
Baginya, topik ini sangat sesuai dengan dinamika dan tantangan pembangunan yang dihadapi saat ini. Diharapkannya melalui seminar ini dapat menjadi masukan untuk mengoptimalkan program yang akan dilakukan nantinya.
Senada dengan itu, Ketua Panitia Dr. Yusniwati, SP. MP menyampaikan peserta hari ini datang dari berbagai penjuru Indonesia dan luar negeri. “Tercatat dari data kami ada 38 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Swasta dengan jumlah peserta sebanyak 175 orang yang terdiri dari dosen, peneliti, mahasiswa, pemerintah dan berbagai instansi lainnya,” ujarnya.
Ditambahkannya, seminar nasional ini juga menyambut dies Perhorti Komda Sumbar yang ke-67 dan dies natalis Fakultas Pertanian UNAND yang ke-68. Lebih lanjut, ia menyampaikan dalam mendukung pengembangan hortikultura di Indonesia pemerintah juga membuat strategi pengembangan hortikultura tahun 2021-2024 yang terdiri dari 3 strategi yaitu pengembangan kampung hortikultura, penumbuhan UMKM Hortikultura, dan Digitalisasi Hortikultura melalui sistem informasi.(*)
Humas, Protokoler dan Layanan Informasi Publik