Padang (UNAND) – Mahasiswa Universitas Andalas lintas Program Studi (Prodi) menciptakan prototipe inovatif yang dapat membantu dalam pencegahan penyakit jantung coroner yang dinamakan dengan VITAGLISE.
Adapun mahasiswa yang terlibat dalam inovasi ini yakni Muhammad Salman Ikhsan (Teknik Elektro 20), Ramadhani (Teknik Elektro 20), Adam Fitrah (Biomedis 21), Nur Aisyah Alkhairiah (Psikologi 22), dan Rahmad Fajral Ilhami (Biomedis 22), dengan didampingi oleh dosen Hanalde Andre, S.T., M.T (Teknik Elektro).
Muhammad Salman Ikhsan ketua tim mengemukakan alat ini dinamakan dengan VITAGLISE yang merupakan singkatan dari Vital Signs Integrated Wearable for Glucose, Lipids, and Electrocardiogram.
“Inovasi ini dirancang dalam bentuk pakaian, sarung tangan, bantal leher panas untuk terapi, dan terapi laser dalam bentuk jam tangan,” ujarnya pada Kamis (19/10). Ditambahkannya, dengan desain tersebut, inovasi ini memastikan bahwa alat ini dapat digunakan dengan praktis sehari-hari.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan hal yang membuat alat ini lebih unggul adalah integrasinya dengan Internet of Things (IoT). “Data dari alat ini dapat diakses melalui website dan aplikasi, memungkinkan pemantauan yang lebih efektif dan memudahkan akses informasi bagi pasien,” sambungnya.
Selain itu, mahasiswa Teknik elektro ini mengatakan aplikasi bot telegram juga memberikan notifikasi peringatan dan saran ketika faktor risiko pasien terkena PJK tinggi, dengan notifikasi ditujukan kepada pihak keluarga atau dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien penderita penyakit jantung koroner agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan dapat ditangani dengan cepat.
“Tidak hanya sebagai alat deteksi dan pemantauan, VITAGLISE juga menggunakan terapi dengan teknologi laser tingkat rendah dan terapi panas,” ujarnya.
Dikatakannya, terapi ini membantu pasien mengurangi penumpukan plak di pembuluh darah koroner dan mencegah kekambuhan penyakit jantung. Dengan sensor laser dioda merah dan kain fabric yang menghasilkan panas terkendali, terapi ini aman dan efektif.
Menurutnya, desain dari alat ini masih dalam bentuk prototipe/dalam tahap pengembangan, untuk kedepannya desain prototipe alat ini akan dibuat dengan bentuk yang lebih ergonomis, supaya nyaman dan mudah digunakan sehari-hari.
VITAGLISE ini dikembangkan dan diimplementasikan dengan dana dari Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) karena telah lolos seleksi pendanaan pada Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKMKC) 2023 pendanaan tahun 2023.
Sementara itu, Dosen Pendamping Hanalde Andre, ST, MT mengatakan kerja keras mahasiswa ini diharapkan dapat membawa manfaat besar, tidak hanya bagi masyarakat secara umum dalam pencegahan penyakit jantung koroner, tetapi juga bagi ekonomi dan dunia medis. disampaikannya, inovasi ini juga merupakan salah satu langkah positif dalam perkembangan teknologi medis di Indonesia.
“Alat ini diharapkan dapat membantu semua kalangan masyarakat dalam memonitor kesehatan mereka dengan cepat dan tanpa biaya besar, serta memberikan bantuan yang signifikan kepada para dokter dalam penanganan penyakit jantung coroner,” pungkasnya.
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik