Padang (UNAND) – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi KemendikbudRistek Republik Indonesia Prof. Nizam, Ph. D meresmikan Gedung Laboratorium Sentral Universitas Andalas pada Sabtu (18/11).
Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri menuturkan pembangunan Labor ini telah dilakukan peletakan batu pertamanya pada tahun lalu, tepatnya 2 Juni 2022 bersama Direktur Sumber Daya, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Mohammad Sofwan Effendi.
Ia mensyukuri dukungan dari Dirjen Diktiristek, Direktur Sumber Daya, usulan Universitas Andalas atas pembangunan labor sentral dapat disetujui yang juga telah melalui proses seleksi ketat dari tiga Kementerian (Dikbud Ristek, BAPPENAS dan Keuangan).
Lebih lanjut, Prof. Yuliandri mengatakan pembangunan labor ini, mendapatkan pembiayaan dari Surat Beharga Syariah Negara (SBSN).
“Ini merupakan salah bentuk mekanisme inovasi pembiayaan pemerintah dalam APBN, terutama untuk penyediaan infrastruktur dalam berbagai sektor, termasuk dalam program pengembangan dan penunjang pendidikan tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” terangnya.
Dikatakannya, usulan pembangunan labor ini, dilakukan atas pertimbangan, dengan melihat komitmen serta orientasi pencapaian program Universitas Andalas sebagai Universitas Riset.
“Kehadiran Labor Sentral ini tentunya akan menunjang kegiatan riset, apalagi Universitas Andalas dituntut memperkuat riset untuk menghasilkan inovasi-inovasi baru dari berbagai disiplin ilmu,” ujarnya.
Disampaikannya, total biaya pembangunan gedung beserta peralatan dan meubeliernya sebesar 209 Milyar lebih yang berdiri di atas lahan seluas 1,2 Ha dan luas bangunan sekitar 7.643 M2.
Rektor berharap kepada semua unsur yang terlibat dalam mengelola dan peneliti yang akan menggunakan Lab ini, serta mahasiswa yang mendapat pelayanan pendidikan, harus secara bersama-sama menjaga dan memberikan perlindungan terbaik, demi untuk kesinambungan dan kebermafaatannya.
Sementara itu, Prof. Nizam mengungkapkan kekagumannya kepada Universitas Andalas di dalam melakukan riset. Ia mengamati dari 15 – 20 tahun yang lalu, salah satunya riset tentang gambir, dan tahun ini inovasi tersebut akan ada di ujung jari masing-masing sebagai tinta Pemilu.
“Demikian juga dengan riset di bidang Kesehatan, Pertanian yang harus dijaga dan dipertahankan serta diakselerasi lebih lanjut,” ucapnya.
Selain itu, Prof. Nizam mengatakan membangun bangunan fisik dan membeli peralatan itu mudah, asal ada anggaran bisa dilakukan tetapi bagaimana menjadikan bangunan, peralatan itu semua memberi manfaat bagi pengembangan pendidikan, kemajuan IPTEK. “Itulah tugas sesungguhnya dari seluruh sivitas akademika Universitas Andalas,” ujarnya.
Ia berharap dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan mampu memilihara dan menjaga invenstasi ini serta memberikan manfaat sesuai dengan harapan bersama.(*)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik