Padang (UNAND) – Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Andalas merayakan Dies Natalis ke-69 tahun yang digelar di Gedung Convention Hall, Kampus Limau Manis, pada Kamis (30/11).
Dalam Rapat Senat Terbuka Faperta UNAND Mengusung tema “Konservasi Sumber Daya Alam dan Inovasi untuk Keseimbangan Ketahanan Pangan dan Lingkungan”.
Turut hadir rektor periode sebelumnya Prof. Fachri Ahmad, Prof. Musliar Kasim, Prof. Werry Darta Taifur, Prof. Yuliandri, Direksi Bank Nagari, dan Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Pebrina Tri Susila.
Dalam rangkaian kegiatan ini Dr. Dian Hafizah, SP, M.Si dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian menyampaikan orasi terkait “Pangan Lokal, Ketahanan Global: Langkah-Langkah Menuju Masa Depan Yang Lebih Berkelanjutan”
Dekan Faperta Dr. Ir Indra Dwipa, MS menargetkan tahun 2025 semua Program Studi (Prodi) harus akreditasi “Unggul”. “Untuk itu, ke depan Faperta akan terus berupaya dan bertransformasi lebih cepat agar semua hal tersebut dapat terwujud,” ucapnya.
Selain itu, Faperta pada tahun ajaran 2023/2024 juga memfasilitasi mahasiswa sebanyak 56 orang dalam program MBKM dan Credit Earning yang tersebar di berbagai kampus di dalam dan luar negeri.
Sementara itu, Rektor Universitas Andalas Dr. Efa Yonnedi mengucapkan selamat Dies Natalis ke-69 Faperta yang telah menorehkan berbagai capaian dan prestasi.
Disampaikannya, saat ini dunia dihadapkan pada dua isu yakni tentang perubahan iklim dan disrupsi teknologi pertanian yang terus berkembang. “Dua isu ini menjadi tantangan bagi Universitas Andalas khususnya Faperta ke depan,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan tantangan ini mesti dijawab dengan memikirkan kembali penelitian, riset dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang pertanian dalam melahirkan berbagai solusi.
Ia berharap semoga ke depan Faperta semakin berkah, produktif dan solutif sehingga bisa mencapai kejayaan bangsa.
Mewakili Gubernur, Kepala Dinas Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Pebrina Tri Susila menyampaikan saat ini fenomena jumlah petani didominasi oleh kaum kolonial sebanyak 70 persen sehingga muncul kekhawatiran dalam melahirkan petani milenial.
Disampaikannya, petani dalam mindset anak muda saat ini tidak menarik dan tidak menghasilkan gaji yang menjanjikan.
Ia berharap Faperta Universitas Andalas mampu menjawab tantangan Pemerintah dalam melahirkan petani milenial.
Humas, Protokol dan Layanan Informasi Publik UNAND