Medan (UNAND) - Universitas Andalas turut berpartisipasi dalam kegiatan “Sosialisasi Program Mobilitas SDM Periset dan Pembinaan Jabatan Fungsional Bidang Riset dan Inovasi” yang diadakan oleh Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) pada Kamis hingga Jumat, 23-24 November 2023 di Cambridge Hotel Medan, Sumatera Utara.
Lukman Shalahudin Direktur Fasilitasi dan Pemantauan Riset dan Inovasi Daerah menjelaskan, isu strategis dan tantangan riset bagi Pemerintah Daerah (Pemda) dapat dilihat pada indeks daya saing daerah 2022 yang menunjukkan bahwa 70% Pemda berada di bawah rerata nasional.
Lanjutnya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan Pemda yang kurang berdampak sehingga pengelolaan kebijakan tidak sesuai prosedur standar, identifikasi potensi daerah tidak menyeluruh yang disebabkan oleh akses dan integrase data yang kurang optimal serta strategi dan program daerah yang parsial dan inkonsistensi.
“Menyikapi hal ini, Pemda perlu menyusun master-plan pembangunan daerah berbasis optimalisasi potensi dan penyelesaian problem prioritas,” jelasnya.
Dr. Eng. Muhammad Makky menuturkan BRIN memiliki tujuh (7) target dan tiga (3) arah utama dalam melaksanakan kegiatan. Ketujuh target BRIN itu disampaikannya, integrasi lembaga riset pemerintah sampai dengan Januari 2022, transformasi proses bisnis dan manajemen riset secara menyeluruh untuk percepatan peningkatan critical mass sumber daya (manusia, infrastruktur, dan anggaran) IPTEK, refocusing pada riset untuk meningkatkan nilai tambahan ekonomi berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman (hayati, geografis, seni, dan budaya) local.
Lalu, menjadikan Indonesia sebagai pusat dan platform riset global berbasis sumber daya alam dan keanekaragaman, fasilitasi dan enebler industri nasional melakukan pengembangan produk berbasis riset dan menciptakan industri bengan berbasis riset kuat dalam jangka panjang, menjadi platform penciptaan SDM unggulm di setiap keilmuan dan entrepreneur berbasis inovasi IPTEK, dan meningkatkan dampak ekonomi langsung dari aktifitas riset dan menjadikan sektor IPTEK sebagai tujuan investasi jangka panjang serta penarik devisa.
“Kemudian, BRIN memiliki tiga arah utama, yakni integrasi sumber daya IPTEK, menciptakan ekosistem riset berstandar global, terbuka (inklusif) dan kolaboratif serta menciptakan pondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Makky mengungkapkan, akademisi dan perguruan tinggi (PT) dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk kemajuan riset Indonesia di masa yang akan datang.
Ditambahkannya, Pemda dapat mengeluarkan kebijakan untuk mendorong penguatan ekosistem riset dan inovasi daerah. Perumusan kebijakan ini dapat dibantu oleh para akademisi yang ada di perguruan tinggi sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing.
Baginya, riset merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari perguruan tinggi kepada masyarakat. Dikatakannya, inovasi-inovasi yang ditemukan oleh para ahli dan akademisi di perguruan tinggi dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat, salah satu contohnya adalah hasil riset inventor UNAND berupa tinta gambir yang akan dipakai pada Pemilu 2024 ini.
“Tinta pemilu UNAND dipakai oleh 35 provinsi yang ada di Indonesia. Insyaallah, semuanya sudah teruji, baik untuk kehalalalnya, BPOM, dan juga tidak akan menimbulkan iritasi karena kita menggunakan bahan organic,” pungkasnya.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik