Seoul, Korea Selatan — Mahasiswa Universitas Andalas kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional dalam ajang Seoul International Invention Fair (SIIF) 2024 yang berlangsung pada Sabtu (30/11) di COEX, Seoul, Korea Selatan.

SIIF merupakan salah satu pameran inovasi terbesar di dunia, menampilkan 600 penemuan baru dan produk dari 32 negara. Acara ini menarik hampir 40.000 pengunjung, termasuk pembeli dan investor global, yang menjadikannya gerbang penting menuju pasar internasional.

Universitas Andalas mengirimkan dua tim yang masing-masing berhasil meraih penghargaan prestisius. Tim Elysian: Peraih Gold Medal + Special Award dari China Association of Inventions (CAI)

Tim Elysian, membawa pulang medali emas dan penghargaan khusus dari China Association of Inventions (CAI) dengan karya inovatif mereka, Nuro-Appskep: A Better Health Care Edu Solutions.

NURO adalah platform berbasis AI yang dirancang untuk membantu mahasiswa keperawatan mempersiapkan Ujian Kompetensi Keperawatan Indonesia (UKOM) dengan lebih efektif. "Platform ini menawarkan berbagai fitur unggulan, seperti AI-Generated Answers yang memberikan jawaban berdasarkan referensi terpercaya, Bank Soal UKOM yang berisi koleksi soal lengkap dengan pembahasan, Visualisasi Medis untuk menghasilkan gambar kondisi medis, dan Analitik Performa yang memberikan wawasan belajar personal," ujar Redho.

Mahasiswa Ilkom ini menambahkan dengan akses fleksibel melalui paket gratis dan premium, NURO menjadi solusi modern bagi calon tenaga kesehatan untuk belajar secara efisien dan terarah. Tim ini berangotakan Redho Prima Nanda (Ilmu Komunikasi, FISIP), Irfan Wahendra (Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi), Yolanda Putri Antoni (Hukum, Fakultas Hukum), Chika Nada Risha (Akuntansi, FEB), Intan Tina (Manajemen, FEB), Yoli Martika (Manajemen, FEB).

Sementara itu, satu lagi dari tim Departemen Hubungan Internasional FISIP Universitas Andalas meraih Medali Perunggu Kategori Environmental Protection, dengan inovasi bertajuk HarmonyGrove: Realizing Social Forestry through Urban Forest Design based on the Local Wisdom of Rimbo Larangan.

Inovasi ini mengintegrasikan konsep kehutanan sosial dengan praktik tradisional rimbo larangan, yang merupakan bentuk pengelolaan hutan berbasis kearifan lokal Minangkabau, Sumatera Barat. Tim ini beranggotakan Muthmainnah Nur Afifah (HI 22), Meylan Zhara Astira (HI 21), Farhan Mulya Pratama (HI 21), Muhammad Rizky Firman (HI 21), Lingga Prasetyo (HI 22), Tri Agustina Saputri (HI 22), Said Mudzakir (HI 22).

Inovasi ini dirancang untuk diterapkan di Taman Hutan Raya Bung Hatta, Padang, dengan fokus pada konservasi hutan, pengembangan ekonomi melalui hasil hutan bukan kayu dan ekowisata, serta pendidikan lingkungan.

"Dengan menggabungkan strategi kehutanan modern dan pengetahuan tradisional, HarmonyGrove bertujuan mendukung kontribusi Indonesia terhadap mitigasi perubahan iklim global dan konservasi keanekaragaman hayati," jelas Meylan Zhara Astira, salah satu anggota tim.

Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini. "Prestasi mahasiswa kita di SIIF 2024 menunjukkan kualitas pendidikan dan inovasi yang terus berkembang di Universitas Andalas.

Kedua tim tidak hanya mengharumkan nama Universitas Andalas di kancah internasional, tetapi juga berkontribusi pada solusi nyata yang relevan dengan kebutuhan masyarakat global. “Kami sangat bangga dan berharap keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas akademika untuk terus berkarya," ujarnya.(*)

Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik