Padang (UNAND) – Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJKP) Kementrian Keuangan (Kemenkeu) bersama Universitas Andalas mengadakan Workshop Pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Mengusung tema "Optimalisasi Pengembangan BUMDes Sumatra Barat" yang berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis pada Selasa (8/7) dihadiri 90 Kepala Desa/Nagari dari tujuh Kabupaten/Kota.
Adapun tujuh Kabupaten/Kota yang diundang dalam pendampingan ini, yakni Kabupaten Padang Pariaman, Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Agam, Tanah Datar, Solok Selatan, dan Kota Pariaman.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana desa, pengembangan potensi ekonomi lokal serta pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, DJPK Kemenkeu menggandeng setidaknya Sembilan (9) universitas dengan 2.000 BUMDes. Adapun Sembilan universitas tersebut yakni Universitas Andalas, Universitas Lampung, Universitas Siliwangi, Universitas Jendral Soedirman, Universitas Trunojoyo, Universitas Negeri Yogykarta, Universitas Jember, Universitas Udayana, dan STAN.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar Dr. Syukriah HG., S.H., M.Hum menyampaikan penyerapan dana desa masih dibawah rata-rata, dengan dana yang ada harusnya bisa dimaksimalkan sebaik mungkin.
“BUMDes bertumbuh namun dari segi kualitas dan kapasitas juga banyak yang mati suri dan ini menjadi konsen bagi universitas yang melakukan pendampingan,” tuturnya.
Sementara itu, Prof. Dr.techn Marzuki, S,Si Ketua LPPM Universitas Andalas berterima kasih kepada Direktorat Jendral Perimbangan Keuangan Kementrian Keuangan yang telah mempercayakan kepada LPPM UNAND terutama tim Science Techno Park (STP) untuk menyelenggarakan jasa pemdampingan BUMDes tahun ini.
“Dengan jumlah 1.500 dosen, Universitas Andalas memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial dalam pembinaan dan pendampingan ini,” ujar Guru Besar FMIPA ini.
Selain itu, dikatakannya Universitas Andalas juga memiliki Pusat Kajian Pengembangan Nagari atau Nagari Development Center (NDC) sebagai lembaga pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan untuk percepatan pembangunan Nagari, Desa, dan kelurahan di Sumatra Barat.
LPPM memiliki skema pengabdian yang bisa dimanfaatkan oleh BUMDes, yakni program kemitraan masyarakat membantu nagari membangun dan program kemitraan masyarakat membantu usaha berkembang.
Prof. Marzuki menjelaskan melalui skema tersebut Universitas Andalas, Pemerintah Daerah, dan Kementerian dapat bersinergi dalam membangun BUMDes hingga naik kelas. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah berbagi pengetahuan, pengalaman dan strategi dalam mengembangkan BUMDes yang kreatif, inovatif, dan berkelanjutan.
Workshop ini menghadirkan pembicara yakni Dr. Ir. Feri Arlius, MSc dari NDC Universitas Andalas, Mahdianur SE.MM dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Sumatra Barat, Aris Hidayat dari PT. Sarana MultiGriya Financial (SMF), Reza Hardiansyah dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor, dan Ary Dekky Hananto dari Pusat Investasi Pemerintah.
Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) secara simbolis oleh Ketua LPPM yang disaksikan langsung oleh Dr. Syukriah HG., S.H., M.Hum.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik