Padang (UNAND) — Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Padang menggelar Seminar Perekonomian dan Rapat Anggota di Ruang Seminar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Andalas, Rabu (6/8). Mengangkat tema “Outlook Mencari Sumber Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Barat”, kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk mengkaji potensi dan tantangan ekonomi daerah.

Hadir sebagai keynote speaker, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat, Mohamad Abdul Majid Ikram, yang menyoroti pentingnya sinergi antarpemangku kepentingan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar. Ia menyampaikan bahwa sektor pertanian dan pariwisata memiliki peluang besar untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di wilayah ini. “Masukan dari ISEI sangat diperhatikan oleh para pengambil kebijakan,” ujarnya.

Kegiatan ini juga dirangkai dengan sesi sosialisasi dari Bank Indonesia bertajuk “Kondisi Riil dan Isu Strategis Perekonomian Daerah”, yang bertujuan memperluas pemahaman peserta terhadap dinamika perekonomian regional.

Ketua ISEI Padang, Dr. Endrizal Ridwan mengungkapkan bahwa latar belakang seminar ini adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang masih berada di bawah lima persen. “Kondisi ini perlu menjadi perhatian bersama untuk dicarikan solusi secara kolaboratif,” jelasnya.

Sementara itu, Indriayu Afriana, Ketua Bidang I Pengurus Pusat ISEI, memberikan apresiasi terhadap sinergi ISEI dengan Bank Indonesia, sekaligus menekankan peran ISEI sebagai forum strategis untuk pertukaran ide dan solusi ekonomi. Ia berharap pemilihan anggota baru ISEI dapat berlangsung demokratis dan menghasilkan gagasan konstruktif bagi pembangunan ekonomi Sumatera Barat.

Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, Ph.D., turut hadir dan secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, ia memaparkan sejumlah rencana strategis UNAND, termasuk pengembangan science ecopark berbasis hutan tropis kampus sebagai laboratorium alam dan destinasi edukatif. Ia juga menyinggung pentingnya posisi UNAND dalam pemeringkatan global berdampak tinggi. “Nobody likes ranking, but everyone checks it,” ujarnya, seraya menegaskan pentingnya UNAND terus memperkuat daya saing internasional.

Seminar ini menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara akademisi, regulator, dan praktisi ekonomi dalam merumuskan langkah nyata demi pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.(*)

Humas, Protokol, dan Informasi Publik