Padang (UNAND) - Universitas Andalas mengukuhkan 31 anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang akan melaksanakan tugas mengibarkan bendera pada peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. 

Pengukuhan dilakukan langsung oleh Sekretaris Universitas Dr. Aidinil Zetra, MA yang berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis pada Jumat(16/8). 

Ia mengatakan ini menjadi momen bersejarah bagi Universitas Andalas karena generasi muda dengan penuh semangat untuk mengibarkan bendera merah putih di hari kemerdekaan Republik Indonesia. 

“Terpancar semangat juang yang tinggi dan terlihat optimisme serta langkah-langkah dalam mewujudkan perjuangan anak muda membangkitkan rasa persatuan dan kesatuan NKRI,” ujarnya. Menurutnya, semangat generasi muda merupakan simbol perjuangan bangsa dan harapan masyarakat di masa yang akan datang.

“Sebagai orang terpilih memilih jalan yang cukup berat dengan berpanas-panas hanya untuk membuktikan bangsa kita hadir dan terus bersatu sampai kapanpun,” tutur Aidinil. Ia yakin, ini akan menjadi cikal bakal pemimpin ke depan, karena sudah membuktikan semangat juang tinggi, sumber inspirasi bagi yang muda. 

Tanggung jawab cukup berat, sebagai Paskibra, dikatakannya banyak sekali nilai-nilai yang terkandung bukan hanya sekadar baris-berbaris, menaikkan bendera namun terkandung nilai disiplin, kejujuran, integritas, dan optimisme. Ia mengingatkan untuk terus menjaga nama baik pribadi, nama baik universitas, sebagai Paskibra tentu nama baik itu akan selalu terjaga.  

Lebih lanjut, ia mengungkapkan tanggung jawab hari ini cukup berat, tidak hanya berakhir di tanggal 17 saja tetapi sampai kapan pun Paskibra merupakan orang-orang yang menunjukkan bakti terhadap negara sebagai orang yang berdiri di barisan terdepan ketika bangsa ini menghadapi permasalahan. 

Di era globalisasi sekarang bersaing tidaklah dalam bentuk senjata tetapi dalam bentuk ideologi. “Banyak ideologi yang masuk menguncang persatuan dan kesatuan bangsa,” tambahnya. 

Berapa banyak bangsa besar seperti Uni Soviet tetapi tidak punya generasi yang memegang rasa persatuan dan kesatuan serta hidup bersama dalam kedamaian maka akan tertinggal bahkan hancur. 

“Ini adalah tanggung jawab bersama, dipundak semuanya dibebankan beban yang cukup berat, mari pikul bersama-sama, gelorakan semangat juang dalam kegiatan aktual,” ujarnya.  

Dikatakannya, sebagai mahasiswa punya tanggung jawab tidak hanya dibidang akademik tetapi juga tanggung jawab sosial. 

“Mari tunjukkan kepada semua sebagai generasi muda yang unggul dengan mencerminkan watak kebangsaan mendukung persatuan dan kesatuan,” pungkasnya.(*) 

Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik