Bak kata orang bijak, apabila cinta dan kecakapan saling bekerja sama maka tunggulah sebuah karya besar. Menjadi biasa adalah hal yang biasa, untuk mewujudkan sesuatu menjadi luar biasa itu memang butuh kerja keras dan perjuangan. Lagi-lagi, keluarbiasaan itulah yang patut
dan pantas dilewakan kepada sosok Refa Rahmaddiansyah, lelaki kelahiran Batang Kapas, pesisir Selatan pada 10 Juli 2000. Mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas, mengukir sejarah menjadi pemenang pertama Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Program Sarjana Tingkat Nasional tahun 2021 yang berlangsung pada 7-9 September 2021. Raihan, begitu sapaannya menabuh genderang dan mengibarkan bendera kejayaan Unand di pentas nasional sebagai jawara Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2021.
Pilmapres sebagai ajang sangat bergenggi di dunia pendidikan dilaksanakan melalui Kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong mahasiswa tidak hanya unggul secara akademik tetapi mampu beradaptasi dengan perubahan, semangat belajar sepanjang hayat, dan memiliki kepedulian terhadap pembangunan berkelanjutan.Untuk itu, melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek menyelenggarakan Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) 2021 guna mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan seimbang antara kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual.
Raihan atas prestise dan prestasi ini adalah yang pertama kali diperoleh UNAND sejak pelaksanaan Pilmapres pertama tahun 1986. Capaian ini sekaligus menggebyarkan untuk mempergagah sekaligus Rahmaddyansyah membingkiskan hadiah untuk ulang tahun UNAND yang ke-65 pada Lustrum XIII plus keberhasilan UNAND beralih status ke PTNBH. Naga-naganya sang Rektor UNAND Prof. Dr.Yuliandri, SH.MH , sekali mambuka puro mako duo jop tigo utang tabayie. Pertama helat Lustrum ke XIII yang dirancaang rancak lagi luar biasa, Presiden RI pun bakal memberikan sambutan kunci dan dilengkapi 80 testimoni orang-orang penting di Indonesia dan mancanegara. Kedua, Keberhasilan secara estafet tiga rektor menggagas dan berhasil mengantarkan UNAND menjadi PTN-BH dan ketiga suguhan atas prestasi Refa Rahmaddiansyah. Fantastis, memang! Civitas akademik tentu layak berbangga hati atas semua itu.
Sumringah dan berbungkuskan rasa haru biru Rektor Yuliandri didampingi Wakil Rektor Prof. Dr. Mansyurdin, MS, Wakil Rektor II Prof. Dr. dr. Wirsma Arif Harahap, SpB(K), Wakil Rektor III Ir. Insannul Kamil, M.Eng, Ph.D dan Wakil Rektor IV Dr. Hefrizal Handra, M. Soc. menyampaikan keberhasilan Refa Rahmaddiansyah, disaat awal gelar jumpa pers pra puncak Dies Natalis Ke-65 Universitas Andalas. Riuh rendah tepuk tangan dari 45 insan pers mengapresiasi seketika. Ini kebanggaan kita bersama civitas akademik UNAND dan masyarakat Sumatera Barat, kata rektor menegaskan.
WR III Insannul Kamil juga menimpali, bahwa capain ini adalah catatan sejarah bagi UNAND, karena untuk pertama kalinya perwakilan UNAND meraih prestasi tertinggi mahasiswa tingkat nasional. UNAND beberapa kali masuk final Pilmapres, tapi tidak pernah juara. Tahun ini kita lakukan evaluasi, semua perlombaan tingkat nasional langsung dikoordinir bidang kemahasiswaan universitas, kita bentuk tim pendamping, Alhamdulilah kita langsung juara satu, Pada Pilmapres 2021 ini Refa berhasil keluar sebagai pemenang dengan menyisihkan 642 peserta dari seluruh Indonesia. Mengusung tema Gagasan Kreatif dengan fokus pemanfaatan gambir sebagai obat kanker paru, Refa yang sejak tahun 2018 memenangi 53 perlombaan tingkat internasional dan nasional berhasil memukau para juri.
Beranjak lagi ke komentar Refa, para juri sangat tertarik dengan gagasan kreatif dan deskripsi diri yang dipaparkannya. Refa, begitu sapaan akrabnya telah membangun debut reputasi meraih 51 penghargaan internasional dan nasional. Pada tingkat intenasional Refa meraih 11 medali emas pada peringkat juara 1, kemudian 2 medali perak peringkat kedua dan 3 medali perunggu peringkat ke tiga. Tingkat nasional, meraih 4 medali emas sebagai juara 1, 3 medali perak sebagai juara 2 dan 4 medali perunggu sebagai juara 3.
Sisi lain, prestasi unggulan yang diraih Refa pada bulan April-Agustus 2020 diantaranya meraih medali emas Word Inventions Creativity Olympic, medali emas Sahasek Nimavum Srilangka dan juara 2 Esai Nassional WQinslow Scientifitic Paper Competition. Pada November 2020 diantaranya, lomba membaca cerita Minangkabau berbahasa Inggris, meraih medali emas Afrika OCIIP Expo Nigeria, juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah (TIK) PRISMA 2.0 Nasional. dan Oral Presenter The First Internasional Conference Agromedicane and Medical Science (ICAMS). Pada Sepetember 2020 meraih medali emas Word Iventions Competitions and Exibitions, dan Iventors of Indonesia International Invention Festival.
Etos dan spirit dalam organisasi Refa sebagai organisatoris handal melekat pada dirinya, setidaknya Refa bergambung dalam 31 organisasi dan kepanitiaan berbagai kegiatan, 14 kegiatan sosial dan meraih dua beasiswa. Tak tangung-tanggung, Refa tengah memosisikan dirinya sebagai inisiator kemajuan peradaban dan ilmu penngetahuan di bidang kesehatan yang memfokuskan pada pengembangan terapi herbal berkelanjutan dengan menggali potensi sumber daya alam Indonesia berbasiskan kearifan lokal.
Tak hanya sampai di situ, Refa pun berkecimpuang di organisasi kemahasiswan dan sosial kemasyarakatan. Jabatan strategis tentunya. Sebagai Ketua UKM Medical Student Reseach Centre (MRC) BEM KM FK UNAND periode tahun 2020-2021, Koordinator Komisi II pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Badan Analisis dan Perkembangan Ilmiah Nasional BAPIN ISMKI tahun 2000-2021 dan Staf Bidang Hubungan Masyarakat Forum generasi Berencana Kabupaten pesisir Selatan tahun 2018-2019. Kegiatan sukarela lainnya adalah Relawan Edukasi Covid-19 oleh Kemdikbud RI tahun 2020, Pengabdian Masyarakat ke Kawasan Perkebunan Teh di Solok tahun 2019 dan Studen Representatif of Generastion Global Program Face to Paith (TBF) tahun 2015.
Refa sebagai duta UNAND pada Pilmapres tahun 2021 didampingi oleh tim yang diketuai oleh Haiyyu Darman Moenir. Tim pendamping ini mempersiapkan Refa mulai dari persiapan naskah hingga diskusi-diskusi di babak final. Hayyu sebagai tim pendamping bekerja all out untuk memenangkan Refa, semua kebutuhan Refa kami fasilitasi, pertama kalinya metode ini kami terapkan ujar Haiyyu Darman Moenir . Rupanya halus juga capur tangan Hayyu notabene Wakil Dekan III Fisip UNAND ini. (Menda Pamuntjak)