Padang (UNAND) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkolaborasi dengan Universitas Andalas melakukan sosialisasi Digital Financial Literacy (DFL), Inovasi Teknologi Sektor Keuangan (ITSK) yang berlangsung di Gedung Convention Hall Kampus Limau Manis pada Selasa (5/3).

Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai kampus yang ada di Kota Padang seperti Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Bung Hatta (UBH), Universitas Putra Indonesia  (UPI YPTK) dan lainnya yang menghadirkan narasumber Satrio Nugroho (Deputi Direktur Pengembangan IAKD), Anggi Nauval Guntur Surapati (Wakil Kepala Eksekutif Advokasi Asosiasi Fintech Syariah Indonesia), Abynprima Rizki (Director of Marketing & Communication Asosiasi Fintech Indonesia) yang dipandu oleh Dr. Fajri Adrianto (Dosen FEB Universitas Andalas).

Rektor Universitas Andalas Dr. Efa Yonnedi, SE, Akt menilai edukasi seperti ini terutama mahasiswa bisa mengambil bagian untuk mengembangkan inklusi, digitalisasi sektor keuangan ke depan.

“Industri ini tentunya di samping menghadirkan tantangan juga ada peluang melalui banyaknya terobosan-terobosan dibidang keuangan,” ujar rektor.

Ia berharap, semoga kolaborasi ini semakin meningkat di masa depan dan Universitas Andalas bisa mengambil bagian penting tetutama dalam penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan juga inovasi.

Sementara itu, Hasan fawzi Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Aset Kripto OJK menuturkan acara ini baru dilakukan yakni Digital Financial Literacy, di mana sebelumnya kegiatan literasi dan sosialisasi lebih berfokus pada pengenalan layanan dan lembaga jasa keuangan tradisional.

“Sekarang OJK mengedapankan sosialisasi dan peningkatan literasi untuk keuangan digital yang masih tertinggal dan harus sama-sama difokuskan,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terutama mahasiswa terkait produk dan layanan keuangan digital disektor jasa keuangan.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam meningkatkan inovasi literasi keuangan digital OJK melakukan berbagai melakukan berbagai inisiatif diantaranya mensosialisasikan modul-modul terkait literasi keuangan digital bagi masyarakat, mengembangkan Fintech center.

“Begitu juga kegiatan ini merupakan bentuk nyata yang akan terus focus meningkatkan literasi keuangan digital bagi mahasiswa di kampus-kampus seluruh Indonesia,” sambungnya.

Menurutnya, melalui sosialisasi ini semua dapat memahami secara menyeluruh tentang proses bisnis disektor inovasi teknologi sektor keuangan serta berbagai jenis produk dan layanan digital yang berada di bawah pengawasan OJK.

Dikatakannya, mahasiswa juga bisa berperan sebagai penggerak sekaligus perpanjangan tangan dalam menyebarkan literasi keuangan di lingkungan sekitar, dimulai dari keluarga, dan teman dekat.

Ia mengingatkan mahasiswa dan generasi muda di Indonesia untuk terus memupuk kemamauan yang kuat terus belajar, mengembangkan diri sehingga pada akhirnya menjadi talent-talent unggul yang dapat menjawab tantangan di era perkembangan teknologi saat ini.

Hasan optimis dalam pengembangan inovasi disektor jasa keuangan pada akhirnya memberi nilai tambah untuk meningkatkan inklusi literasi keuangan sehingga semua siap dan menciptakan kemandirian financial.(*)

Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik