Berita UNAND

- Details
- Hits: 37
Padang (UNAND) – Pembangunan Masjid Nur Rahman Rumah Sakit Universitas Andalas mulai dibangun yang ditandai dengan peletakan batu pertama di kawasan kampus Limau Manis, pada Rabu (16/7). Pembangunan masjid ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat nilai moral dan spiritual sivitas akademika.
Peletakan batu pertama ini dihadiri langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Irjen Pol. Dr. Drs. Gatot Tri Suryanta, M.Si., CSFA, yang menyampaikan apresiasi kepada keluarga pewakaf. “Kami mengapresiasi keluarga yang telah mewakafkan bangunan masjid ini. Ini adalah amal jariyah yang akan membawa manfaat besar bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar,” ujarnya.
Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph.D, dalam menjelaskan bahwa nama Nur Rahman diambil dari makna cahaya Sang Maha Pengasih. “Kami berharap masjid ini menjadi pusat cahaya yang memancarkan nilai kebaikan, tempat mendekatkan diri kepada Allah, membangun ukhuwah Islamiyah, dan membentuk karakter mahasiswa yang berakhlak mulia,” tuturnya.
Perwakilan keluarga pewakaf, Latif Nur Irsyad, cucu dari H. Nurman dan Hj. Ermiwita, mengungkapkan bahwa rencana pembangunan masjid ini telah dimulai sejak 2019. “Awalnya direncanakan di Bukittinggi dan Jalan Lintas Padang–Bukittinggi, namun takdir membawa niat ini bertemu dengan Universitas Andalas. Kami yakin kampus ini adalah tempat yang tepat untuk menghadirkan masjid ini,” jelasnya.
Sejumlah tokoh penting hadir pada kegiatan ini, di antaranya Prof. Fasli Jalal (Rektor Universitas YARSI Jakarta), jajaran wakil rektor, sekretaris universitas, para dekan, direksi Rumah Sakit Universitas Andalas, camat Pauh, Kapolsek Pauh, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Limau Manih, Bundo Kanduang, serta tokoh masyarakat setempat.
Pembangunan Masjid ini diharapkan menjadi amal jariyah bagi keluarga pewakaf, sekaligus pusat ibadah, penguatan sosial-ekonomi, dan ruang peradaban ilmu di lingkungan kampus. Masjid ini ke depannya direncanakan menjadi pusat kajian rutin yang dapat diikuti mahasiswa, dosen, serta masyarakat sekitar.
Dengan hadirnya Masjid ini, Universitas Andalas menegaskan komitmennya sebagai kampus yang tidak hanya unggul dalam akademik dan riset, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai spiritual dan moral sebagai fondasi pembentukan karakter generasi bangsa.(dn)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik

- Details
- Hits: 357
Solok Selatan (UNAND) – Dalam upaya mendukung program pemerintah menurunkan angka stunting nasional di bawah 14 persen, Universitas Andalas menggelar KKN Reguler II di Nagari Sako Selatan Pasia Talang, Kabupaten Solok Selatan, sejak 7 Juli hingga 18 Agustus 2025. Program ini melibatkan 20 mahasiswa lintas disiplin dengan fokus pada penanganan stunting dan penguatan Desa Cinta Statistik (Desa CANTIK).


- Details
- Hits: 106
Padang (UNAND) – Universitas Andalas (UNAND) bersama Tim Serunai Indonesia, mitra resmi Islamic Development Bank (IsBD) melanjutkan upayanya membangun ekosistem halal di Sumatera Barat melalui diskusi kerja sama pengembangan teknologi halal digital pada Kamis (10/7) di Ruang Rapat Senat Lt. 4 Gedung Rektorat Kampus Limau Manis.

- Details
- Hits: 329
Padang (UNAND) - Universitas Andalas meluluskan sebanyak 1.411 wisudawan dan wisudawati dari program Diploma III, Sarjana, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor di Gedung Auditorium Kampus Limau Manis pada Sabtu (5/7). Acara ini menandai sebuah perjalanan penting dalam perjalanan akademik dan kehidupan para lulusan.

- Details
- Hits: 381
Padang (UNAND) — Universitas Andalas merasa terhormat menjadi salah satu dari tiga perguruan tinggi yang dipilih sebagai lokasi Kunjungan Kerja (Kunker) Spesifik Komisi X DPR RI dalam masa persidangan kali ini. Kunjungan ini menjadi bagian penting dari proses penulisan Sejarah Nasional Indonesia yang tengah digagas oleh Kementerian Kebudayaan.
Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph.D., menekankan pentingnya pendekatan sejarah yang inklusif dan berkeadilan. “Penulisan sejarah Indonesia yang baru harus membuka ruang bagi suara dari daerah, perempuan, komunitas adat, serta kelompok marjinal lainnya. Kami mendukung penuh proses ini agar berjalan secara ilmiah, partisipatif, dan bebas dari politisasi,” ujarnya.
Universitas Andalas juga berkontribusi secara aktif dengan melibatkan lima dosennya sebagai penulis dalam penulisan sejarah ini, yaitu Prof. Gusti Asnam, Dr. Zayardam, Dr. Nopriasman, Dr. Israr, dan Dr. Hari Effendi.
Ketua Tim Kunjungan Komisi X DPR RI, Dr. Hj. Kurniasih Mufidayati, M.Si., menyampaikan bahwa penulisan sejarah ini merupakan upaya rekonstruksi menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa penting yang membentuk jati diri bangsa. Ia menekankan bahwa narasi sejarah Indonesia harus ditulis dengan ruang lingkup yang lebih luas, mencakup keragaman pengalaman kolektif bangsa dari berbagai sudut pandang dan wilayah.
Penulisan ini bukan hanya mencatat masa lalu, tetapi menjadi pondasi identitas nasional ke depan. Penulisan sejarah dilakukan dalam 11 jilid yang disusun secara sistematis, mulai dari Sejarah Awal Nusantara, Nusantara dalam Jaringan Global (India, Cina, dan Timur Tengah), interaksi dengan Barat, Respons terhadap Penjajahan, Pergerakan Kebangsaan, hingga Perang Kemerdekaan Indonesia.
Selain itu, juga dibahas masa pasca kemerdekaan seperti Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi, Orde Baru (1967–1998), Era Reformasi (1999–2024), dan ditutup dengan Faktaneka dan Indeks.
Penulisan kembali sejarah Indonesia ini melibatkan sekitar 113 penulis dan 20 editor dari berbagai daerah dan latar belakang keilmuan. Komisi X DPR RI hadir di Universitas Andalas untuk menyerap aspirasi dari para akademisi dan sejarawan lokal, agar penulisan ini benar-benar mencerminkan keberagaman identitas bangsa Indonesia.
Anggota Komisi X lainnya yang turut hadir antara lain Mercy Chriesty Barends, S.T., Dr. drh. Hj. Dewi Coryati, M.Si., Muhammad Hilman Mufidi, S.E., S.H.,Melly Goeslaw.
Melalui forum ini, Universitas Andalas berharap dapat turut menyumbangkan gagasan-gagasan kritis dan konstruktif, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam merawat demokrasi budaya dan ingatan sejarah bangsa.(*)
Humas, Protokol, dan Layanan Informasi Publik

- Details
- Hits: 276
Padang (UNAND) - Menjelang pelaksanaan Wisuda III Tahun 2025, Universitas Andalas menyelenggarakan kegiatan pembekalan bagi calon wisudawan dan wisudawati, yang digelar di Auditorium Kampus Limau Manis pada Rabu (2/7). Kegiatan ini merupakan bagian penting dalam proses transisi mahasiswa dari dunia kampus menuju dunia profesional yang lebih kompleks dan kompetitif.
Wakil Rektor I Universitas Andalas, Prof. Dr. Syukri Arief, menegaskan bahwa pembekalan ini bukan sekadar kegiatan formalitas menjelang wisuda. Lebih dari itu, forum ini menjadi ruang strategis untuk memperluas wawasan, memperoleh inspirasi, dan memperkuat kesiapan mental serta emosional dalam menghadapi tantangan di tahap kehidupan selanjutnya.
"Ijazah memang merupakan bukti capaian akademik, tapi itu saja tidak cukup untuk menjamin kesuksesan di dunia kerja. Justru keterampilan non-akademik atau soft skills yang telah diasah selama masa kuliah menjadi bekal utama dalam menapaki karier dan kehidupan profesional," ujar Prof. Syukri.
Universitas Andalas menghadirkan tiga narasumber dari kalangan profesional untuk memperkaya perspektif para calon lulusan, yaitu Lala Septiyani Sembiring, M.Psi., Psikolog, Vivi Amelia, Psi., Psikolog, dan praktisi manajemen Dasrul Chaniago.
Dasrul menekankan pentingnya mengenal dan menggali potensi diri agar mampu menentukan arah tujuan karier secara jelas. Menurutnya, membangun kepercayaan diri sebagai pemimpin masa depan perlu diiringi dengan penguasaan keterampilan manajerial dan komunikasi yang baik.
Sementara itu, Lala menjelaskan bahwa proses seleksi kerja hampir selalu diawali dengan psikotes. Tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut psikologis individu dan memastikan kandidat yang tepat untuk posisi yang sesuai.
Ia juga menekankan pentingnya menyesuaikan Curriculum Vitae (CV) dengan karakteristik dan kebutuhan perusahaan yang dituju, karena konsep "the right man on the right place" sangat menentukan dalam proses rekrutmen.
Senada dengan itu, Vivi memberikan tips praktis terkait proses wawancara kerja. Ia menyampikan bahwa keberhasilan wawancara ditentukan tidak hanya oleh jawaban, tetapi juga oleh persiapan menyeluruh, termasuk pemahaman tentang profil perusahaan, penampilan yang sesuai, sikap yang santun, serta kesiapan fisik dan mental.
"Fresh graduate umumnya punya semangat dan visi, namun persaingan di dunia kerja sangat ketat. Karena itu, penting bagi mereka untuk tampil maksimal sejak tahap seleksi awal, baik secara profesional maupun personal," ujar Vivi.
Melalui kegiatan ini, Universitas Andalas berharap para lulusan tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga memiliki kecakapan emosional, sosial, dan profesional yang dibutuhkan untuk beradaptasi dan berkontribusi di tengah dinamika dunia kerja yang terus berkembang.(*)
Humas, Protokol,danLayanan Informasi Publik
More Articles ...
- Guru Besar FEB UNAND Syafruddin Karimi: Stabilitas Versi Trump di Timur Tengah Ciptakan Ilusi Perdamaian, Bukan Keadilan
- Muktamar AIPKI 2025 Resmi Ditutup di Helipad UNAND, Delegasi Apresiasi Hangatnya Penyambutan
- FK UNAND Tuan Rumah Muktamar AIPKI 2025: Jawab Mandat Presiden, Percepat Transformasi Pendidikan Kedokteran
- UNAND Kukuhkan Lima Guru Besar Tetap Fakultas Teknik