Padang (UNAND) - Dua medali emas berhasil ditorehkan oleh lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Andalas pada acara Indonesia Inventor Day 2022 yang berlangsung secara hybrid.
Delegasi yang terdiri dari Ipangga Hulian (S1 Kedokteran), Nisriinaa Yurensi (S1 Kedokteran), Wahida Rahmi (Profesi Dokter), Refa Rahmaddiansyah (Profesi Dokter), dan Muhammad Zidan Amriza (Profesi Dokter) sukses menyabet medali emas atas karya mereka yakni pembuatan pasta gigi dan permen hisap untuk kesehatan.
Dua penemuan tersebut menyabet Gold Award untuk kategori Personal Care Products dan kategori Culinary and Food.
Kegiatan kompetisi riset dan keilmiahan ini diselenggarakan secara hybrid di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Jimbaran, Bali pada 29 hingga 31 Oktober 2022.
Mengusung tema “Inno-fun-tion for Everyone” Promoting the Importance of Innovation for Everyone, event berskala internasional ini diikuti oleh 371 tim dari berbagai negara, seperti Rusia, Thailand, Turki, Korea Selatan, Polandia, Maroko, hingga Kanada.
Penyelenggaraan ini merupakan tahun kesembilan sejak IID pertama kali diadakan oleh INNOPA. Kegiatan IID 2022 dibuka secara resmi oleh Ir. I Made Gunaja, M.Si., Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Bali bersama Wakil Rektor Kemahasiswaan Universitas Udayana, Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT.,Ph.D.,IPU, ASEAN Eng yang ditandai dengan pemotongan pita.
Ipangga dan kawan-kawan mengaku torehan ini berkat kerja sama dan kedisiplinan dari semua anggota tim di bawah bimbingan dr. Rauza Sukma Rita, PhD. Dukungan dari pihak kampus dari berbagai segi menjadi nyawa tersendiri bagi perjuangan mereka dalam kompetisi ini.
“Kami berharap prestasi ini dapat menjadi kabar bahagia untuk keluarga besar Universitas Andalas dan motivasi untuk teman-teman mahasiswa lainnya agar selalu mencari cara untuk produktif serta berprestasi sesuai passion masing-masing” ujar Refa yang juga merupakan Mahasiswa Berprestasi 1 Nasional 2021 itu.
Harapan besar lainnya dari semua anggota tim ialah inovasi yang sedang mereka garap ini dapat dikembangkan untuk skala yang lebih luas sehingga dapat bermanfaat untuk banyak orang sesuai dengan tujuannya.
“Hal ini tentunya dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam pemantapan riset, dukungan finansial, maupun kesempatan inkubasi riset menjadi produk yang terdaftar,” ujarnya.(*)
Humas dan Protokol UNAND