Padang (UNAND) – Dr. Eng Muhammad Makky, STP, MSi pakar pangan Universitas Andalas memberikan apresiasi atas upaya pemerintah dalam menyediakan pasokan pangan nasional.
Ia menyatakan, dalam beberapa bulan terakhir ketersediaan pangan cukup melimpah dan hal ini berdampak pada stabilitas harga di lapangan. "Saya kira sudah benar apa yang dikerjakan Kementan (meningkatkan produktivitas) sehingga pangan tersedia berlimpah dan harga juga stabil," ujarnya Rabu (10/5) di Ruang Kerjanya.
Menurut Makky, pasokan beras sebagai komoditas utama masyarakat Indonesia sejauh ini terus tersedia secara merata. Kondisi ini didukung dengan panen raya yang terjadi di sejumlah sentra sejak Januari hingga April lalu, belum lagi stok cadangan beras yang tersebar di rumah tangga hingga penggilingan padi seluruh Indonesia.
"Dan bukan hanya beras, saya melihat ketersediaan pangan lainya seperti gula, telur, daging, tepung, kedelai, bawang, cabai dan buah-buahan juga tersedia dengan cukup baik, disisi lain daya beli masyarakat juga semakin meningkat," katanya.
Dengan ketersediaan itu, kata Makky, pasokan pangan di beberapa daerah melimpah dan daya beli masyarakat terus menguat. "Seperti yang disampaikan Presiden Jokowi, pangan kita memang melimpah, artinya produksi dalam negeri dalam kondisi cukup, tidak heran harga juga stabil dan daya beli masyarakat menguat," katanya.
Makky menilai, selama ini kolaborasi petani dan pemerintah menjadi kunci naiknya produktivitas dari waktu ke waktu. Indonesia bahkan tercatat menjadi negara swasembada disaat dunia menghadapi krisis global yang berkepanjangan.
"Produksi kita meningkat, ekspor kita melesat dan kesejahteraan petani menguat. Artinya apa? Kolaborasi yang selama ini dibangun pemerintah dan petani semakin menunjukan hasil yang maksimal," sambungnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan pasokan dan harga pangan usai lebaran 2023 dalam kondisi melimpah juga kondisi harganya yang saat ini dalam kondisi stabil. Menurut Presiden, stabilitas harga tersebut sangat bagus karena bisa menjaga inflasi agar tetap terkendali.
"Yang paling penting sekarang ini adalah yang berkaitan dengan inflasi, harga barang barang yang utamanya bahan pangan yang dijual di pasar ini (Lampung Selatan) saya cek telur harganya sangat bagus sekali. Cabai Rp 20.000, bawang merah dan putih juga baik. Jadi saya kira kalau harga ini bisa kita turunkan terus maka inflasi juga akan semakin menurun," ujar Presiden usai mengunjungi Pasar di Lampung Selatan, Jumat kemarin.
Presiden mengatakan, stabilitas pangan yang terjadi saat ini harus dijaga bersama agar daya beli masyarakat bisa meningkat. Apalagi pasokan komoditas di tingkat petani juga dalam kondisi melimpah.
"Inilah yang kita harapkan pasokan banyak, harga bisa dikendalikan dan daya beli rakyat meningkat. Contohnya pasokan telur melimpah dan harga pasti turun cabe produksinya melimpah harganya juga pasti turun," katanya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) memastikan ketersediaan bahan pokok pangan dalam kondisi aman. Dia menjamin produksi dalam negeri mampu memenuhi kebutuhan masyarakat seiring panen raya petani yang terus berlangsung di sejumlah sentra.
"Kita pastikan ketersediaan aman. Kita sudah menerima laporan dari daerah dan dari hasil pemantauan di lapangan 13 komoditas kita aman. Walaupun ada 4 komoditas yang didatangkan dari luar negeri seperti kedelai, gula, daging dan bawang putih. Tapi saya pastikan semuanya aman," ujar dia. (*)
Humas dan Protokol UNAND