Padang (UNAND) – Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas merayakan hari jadinya yang ke-69 pada Sabtu (7/9) di Aula Student Center Prof. M. Syaaf, Kampus Jati.
Perayaan ini diisi dengan rangkaian kegiatan, termasuk orasi ilmiah bertema "Era Society 5.0: Menjembatani Peran Laboratorium Klinik Dalam Kolaborasi Pelayanan dan Penelitian untuk Mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045" yang disampaikan oleh Wakil Dekan I FK Unand, Dr. Dr. Efrida, Sp.PK(K), M.Kes.
Dekan FK Universitas Andalas Prof. Dr. dr. Afriwardi, SpKO, MA mengungkapkan momentum ini merupakan pengingat untuk terus beradaptasi, berinovasi, dan maju.
Sebagai fakultas kedokteran tertua di luar Pulau Jawa, FK Universitas Andalas telah mencapai berbagai prestasi membanggakan di tingkat regional, nasional, dan internasional. Meski demikian, evaluasi dan inovasi tetap menjadi prioritas dalam meraih target-target yang belum tercapai.
Di tengah perayaan, Prof. Afriwardi juga menyinggung isu perundungan yang tengah viral di masyarakat. Ia menegaskan bahwa FK Universitas Andalas memiliki sikap tegas menentang segala bentuk perundungan. Sebagai bukti komitmen ini, FK Universitas Andalas telah membentuk dua tim khusus, yaitu tim komite etik dan tim kolaborasi dengan Rumah Sakit M. Djamil Padang.
“Kami membentuk dua tim ini sebagai bentuk nyata komitmen untuk mencegah dan menangani perundungan di lingkungan akademik dan bertekad menciptakan lingkungan pendidikan yang aman serta nyaman,” ujarnya dengan tegas.
Lebih lanjut, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi FK Universitas Andalas pada periode 2023/2024, baik dalam menggapai dan mempertahankan prestasi maupun menghadapi kompetitor baru. Prof. Afriwardi mengajak seluruh elemen di FK Universitas Andalas untuk menjaga persatuan, memperkuat silaturahmi, dan bekerja sama dalam mewujudkan visi menjadi fakultas terkemuka dan bermartabat.
Senada dengan itu, Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph.D memberikan apresiasi dalam perayaan ini. Ia menekankan perjalanan 69 tahun FK Universitas Andalas bukanlah waktu yang singkat, melainkan perjalanan panjang penuh prestasi yang membanggakan.
Ia mengapresasi laporan yang telah disampaikan oleh Dekan FK Universitas Andalas, serta merasa bersyukur akan perkembangan jumlah Program Studi (Prodi) yang cukup ekspansif menawarkan lebih 50 persen dengan status unggul.
"Ke depan, tantangan pasti ada, tetapi tantangan itu akan menjadi kecil jika kita bersatu padu untuk memajukan FK Universitas Andalas," ujar rektor. Ia juga yakin dengan sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki, fakultas ini akan mampu menghasilkan lulusan yang unggul dan siap menghadapi berbagai permasalahan bangsa.
Menanggapi isu perundungan yang juga menjadi perhatian nasional, rektor menegaskan Universitas Andalas memiliki kebijakan dan prosedur yang jelas dalam menerapkan prinsip zero tolerance terhadap perundungan.
Dikatakannya, Universitas Andalas telah menyediakan prosedur pelaporan yang aman melalui Satgas PPKS, serta menindak tegas pelaku perundungan, termasuk mengeluarkan pelaku dari kampus.
"Kami berdiri bersama dan bersatu untuk mengatakan bahwa Universitas Andalas memiliki zero tolerance terhadap perundungan," tegasnya. Rektor juga menyampaikan pentingnya pembangunan pendidikan dan kesadaran akan isu ini, yang ditindaklanjuti melalui pelatihan, lokakarya, atau bahkan dimasukkan ke dalam kurikulum.
Rektor juga menekankan pentingnya dukungan psikologis bagi korban perundungan, dengan menyediakan akses layanan konseling dan pendampingan agar mereka memiliki saluran yang aman untuk menyampaikan keresahan.
Ia berpesan kepada mahasiswa untuk bersemangat dalam menuntut ilmu, mengembangkan diri dan jadilah generasi dokter dan tenaga kesehatan yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi jadi pribadi yang berintegritas, jujur, empati, serta dedikasi yang tinggi dalam melayani masyarakat.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik