Padang (UNAND) - Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Andalas menggelar kuliah umum bertajuk “Tata Kelola dan Sumber Daya Manusia Kebudayaan” di Convention Hall UNAND pada Rabu (11/9) menghadirkan Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Hilmar Farid, Ph.D sebagai narasumber.
Hilmar Farid menyoroti pentingnya apresiasi terhadap para pemerhati kebudayaan yang selama ini sering diabaikan. “Kebudayaan merupakan penggerak dan pendorong pembangunan berkelanjutan. Perannya sangat penting, mulai dari memelihara identitas sosial hingga mendorong inovasi dan kreativitas menghadapi tantangan global,” ujarnya.
Hilmar juga menekankan pentingnya peran individu dalam pemajuan kebudayaan, serta pentingnya keterlibatan publik dalam pengambilan kebijakan terkait kebudayaan. Ia mengapresiasi hal ini dan berharap UNAND dapat segera merealisasikan pembukaan program studi arkeologi untuk mendukung pembangunan kebudayaan yang lebih baik.
Wakil Rektor I Prof. Dr. Syukri Arief, M. Eng, mewakili Rektor Efa Yonnedi, Ph.D, menyampaikan Universitas Andalas memiliki komitmen kuat dalam memajukan kebudayaan, terutama dengan mengedepankan nilai-nilai Minangkabau seperti sistem matrilineal dan filosofi alam takambang jadi guru. “Komitmen ini diwujudkan melalui program Minangkabau Corner dan Nagari Development Center,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan Universitas Andalas juga telah menyediakan berbagai program studi yang berkaitan dengan kebudayaan, baik di Fakultas Ilmu Budaya maupun di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. “Untuk memperkuat kontribusinya, Universitas Andalas merencanakan pembukaan Program Studi (Prodi) Arkeologi sebagai langkah strategis dalam mendukung pemajuan kebudayaan nasional,” tutur Prof. Syukri.
Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Dr. Herwandi, M.Hum, berharap diskusi ini dapat memberikan solusi atas tantangan tata kelola kebudayaan di Indonesia, khususnya Sumatra Barat. “Tata kelola dan SDM kebudayaan seperti dua sisi mata uang yang saling berkaitan dan mendukung satu sama lain,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatra Barat, Dr. Jefrinal Arifin, SH, M.Si, yang hadir mewakili Gubernur, menekankan pentingnya tata kelola kebudayaan yang baik untuk mendorong kesadaran masyarakat dalam melestarikan budaya. Ia juga mengungkapkan upaya pemerintah daerah dalam mendukung pemajuan kebudayaan melalui rancangan Peraturan Daerah (Perda) terkait pemajuan budaya.
Antusiasme mahasiswa dari berbagai program studi kebudayaan Universitas Andalas menandakan tingginya minat generasi muda dalam pelestarian budaya. (*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik