Padang (UNAND) - Peneliti Universitas Andalas Dr. Eng Muhammad Makky, STP, M. Si kembali masuk ke dalam daftar Top 100 Ilmuwan di Indonesia versi AD Scientific Index tahun 2025.
AD Scientific Index merupakan pemeringkatan tingkat dunia untuk ilmuwan dan perguruan tinggi berdasarkan kinerja publikasi. Pada 2025, AD Scientific Index menghimpun data dari 24.327 institusi dan 2.395.180 ilmuwan yang berasal dari 220 negara dengan 197 disiplin ilmu.
Ini merupakan metrik yang mengukur jumlah karya ilmiah terindeks dan seberapa sering karya tersebut disitasi oleh peneliti lain di tingkat global.
Dengan masuknya Dr. Makky dalam jajaran ini, kontribusinya semakin diakui tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di ranah internasional. Ia menempati peringkat ke 63 dari 105.704 peneliti yang dinilai di Indonesia, mewakili 2.239 institusi yang tercantum dalam pemeringkatan ini.
Posisi ini semakin mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu peneliti, khususnya di bidang-bidang seperti oil palm, automation, machine vision, spectroscopy, dan Nondestructive Testing yang merupakan fokus utama dari risetnya.
Muhammad Makky yang merupakan Dosen Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) berada pada peringkat 63 dari 105.740 peneliti yang masuk dalam pemeringkatan ini di Indonesia dengan 2.239 institusi.
Dr. Makky juga terpilih sebagai US-ASEAN Science and Technology Fellowship tahun 2018, Penerima Mahakarya Sawit Indonesia 2018 & 2019, dan sebagai Kelompok Kerja Ahli Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, maupun Kelompok Kerja Ahli Pangan, Badan Pangan Nasional.
Dengan spesialisasi yang mencakup teknologi terbaru dan penerapan inovasi pada sektor pertanian, ia tidak hanya mendorong kemajuan teknologi dalam pengolahan kelapa sawit dan automasi pertanian, tetapi juga mengembangkan metode ramah lingkungan melalui teknologi pengujian nondestruktif.
Rektor Universitas Andalas Efa Yonnedi, Ph. D menyampaikan apresiasinya atas pencapaian Dr. Eng Muhammad Makky. “Prestasi ini merupakan bukti komitmen Universitas Andalas dalam mendukung pengembangan riset riset unggulan yang berdampak nyata bagi masyarakat dan bangsa,” ujarnya.
Ia berharap hal ini dapat menjadi inspirasi dan penyemangat bagi peneliti lain untuk semakin memperkuat peran riset dalam meningkatkan daya saing Indonesia.(*)
Humas, Protokoler, dan Layanan Informasi Publik